Pricing Strategy Dalam Bisnis Kuliner (PART 1)
Updated: Jan 16, 2021
Kunci dari membuat bisnis kita tetap menjadi sustain adalah jika kita bisa memenuhi berbagai ekspektasi dari konsumen kita. Salah satu ekspektasi yang perlu kita penuhi adalah dengan memberikan level harga yang tepat untuk konsumen kita.
Menetapkan strategi harga yang tepat itu sangatlah penting, karena jika kita tetapkan harga terlalu rendah maka akan merugikan bisnis, tetapi jika kita menetapkan harga terlalu tinggi maka produk kita menjadi kurang kompetitif, sehingga kita perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum kita menetapkan harga untuk produk yang kita akan jual
1. Daya beli
Konsumen adalah faktor utama yang kita harus pahami sebelum kita menyusun rangkaian strategi untuk produk yang kita akan jual. Bagaimana profil target market kita, habit pembelian mereka, dan juga daya beli dari target market yang ingin kita sasar.
Dengan memberikan harga yang sesuai kemampuan dari konsumen kita akan memperbesar peluang untuk produk kita diterima dan dikonsumsi oleh market sasaran kita
2. Kompetitor
Konsumen dalam memutuskan untuk mengkonsumsi sebuah brand restoran untuk makan siang atau makan malam, tentunya memutuskan berdasarkan preferensi dari berbagai informasi yang menarik yang dia dapat dan tersimpan di dalam pikirannya.
Pastinya banyak sekali informasi yang konsumen kita terima dari berbagai brand yang adalah kompetitor kita. Oleh karena itu pemahaman terhadap kompetitor kita menjadi sangat penting untuk kita pelajari. Kita perlu tahu value apa saja yang mereka tawarkan kepada target market kita.
Dari berbagai value yang biasanya ditawarkan, harga jual merupakan salah satu hal utama yang perlu kita pelajari, terlebih jika kita menyasar market yang memilik karakter price sensitive, selisih harga Rp 1.000 rupiah saja bisa menjadi faktor signifikan bagi konsumen membuat pilihan pembelian.
Baca artikel menarik lainnya: 8+2 Cara Riset Kompetitor Bisnis Kuliner
3. Positioning Produk
Hal ketiga yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan harga jual adalah positioning apa yang ingin kita tanamkan di benak konsumen tentang produk kita. Tidak selalu feature dan benefit saja yang menentukan konsumen dalam memilih sebuah brand. Bisa juga konsumen memilih sebuah brand karena merasa brand ini keren, sehingga mereka bersedia untuk melakukan usaha lebih untuk dapat mengkonsumsi brand ini.
Sebagai contoh banyak konsumen yang sebenarnya secara daya beli adalah market kopi warkop dan butuh ekstra effort untuk memebeli kopi Starbucks yang harganya relatif premium. Tetapi karena Strabucks berhasil membangun positioning tempat hangout keren sambal minum kopi di banyak kalangan, tidak sedikiti konsumen market kopi warkop berusaha ekstra dengan mengeluarkan sebagian uang mereka untuk dapat hangout di Starbucks sebulan sekali untuk dapat merasakan perasaaan keren tadi.
4. Product Quality
Yang terakhir adalah kualitas dari produk itu sendiri. Kualitas dari rasa (taste) dan tampilan (packaging). Konsumen kita saat ini adalah konsumen yang cerdas, dengan banyaknya pilihan produk dengan berbagai varian, kualitas, dan kemasan, dari ratusan sampai ribuan brand yang mereka pernah lihat dan rasakan.
Tentunya hal ini membuat pemahaman terhadap level kualitas menjadi cukup baik, sehingga kita harus dapat menetapkan harga yang relevan dengan kualitas produk yang kita tawarkan kepada mereka. Karena bisnis kuliner adalah bisnis rasa dan rasa tidak pernah berbohong.
4 Hal ini yang perlu teman-teman pebisnis kuliner pertimbangkan Ketika akan Menyusun strategi harga untuk setiap produk yang akan dijual
Bersambung ke part 2
Semoga Bermanfaat.
Let's get SCALE
Foodizz Team
Serial #134
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten"
Program Marketing, Selling dan Profit di 2021 yang PRAKTIS dan SIAP pakai? Ga perlu pusing, cukup belajar dari kelas Ecourse ini, detail dan siap IMPLEMENTASI.
Sumber Gambar: Unsplash.com
Comments