Pendapatan Bisnis Kuliner selain Jualan Makanan dan Minuman
Peluang bisnis kuliner di Indonesia luar biasa besarnya. Hal ini tentu karena salah satu peluang dan potensi terbesar negara kita adalah tingginya jumlah penduduk. Jadi berbisnis yang berhubungan dengan kebutuhan pokok manusia tentu tidak ada habisnya.
Namun jangan salah peluang bisnis kuliner di Indonesia ditambah lebih potensial dan menarik lagi... karena sebagai pebisnis kuliner kita tidak hanya bisa menciptakan penjualan dan mendatangkan keuntungan dari hanya menjual makanan dan minuman lho! Hah... trus dari mana lagi??!?!? kan bisnis kuliner.. ya jualan makanan dan minuman kan....
Nahh... jawabannya adalah yang namanya bisnis model kemitraan. Apa tuh maksudnya? Bisnis model kemitraan banyak disalah sebutkan kalo di Indonesia sebagai "franchise" padahal beda-beda mirip... hanya saja kalau Franchise juga harus mengacu pada aturan atau asosiasi Franchise.
Namun bisnis model serupa juga banyak dijalankan oleh pebisnis kuliner lainnya dengan berbagai modifikasi yang diinginkan oleh para pebisnis tersebut, yang disebut dengan kemitraan bisnis.
Jadi contohnya Anda sudah memiliki bisnis yang berjalan baik selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Sudah ada pelanggan yang loyal dan profit juga. Nah Anda bisa mulai berpikir untuk mempelajari bisnis model kemitraan, di mana Anda bisa menjual sistem bisnis yaitu berupa merk, bagaiman menjalankan bisnis bahkan sampai bahan bakunya kepada siapa saja yang tertarik untuk menjalankan bisnis serupa.
Nah di sini lah Anda bisa mendapatkan pendapatan lain dari sekedar menjual makanan dan minuman ke konsumen. Karena mereka yang mau juga membuka usaha seperti Anda akan membayarkan brand license fee (sejumlah uang yang dibayar di depan untuk mendapatkan ijin agar bisa menggunakan brand, menjalankan sistem, dll selama periode tertentu misal 3 atau 5 tahun) dan ada juga sistem kemitraan yang mengenakan royalty fee misal dari setiap menu yang terjual atau setiap pendapatan bulanan.
Namun tentu sistemnya sangat bervariasi tergantung dari keinginan pebisnis kuliner nya... ingin seperti apa. Ada juga yang tidak mengenakan royalty fee namun hanya berfokus pada penjualan bahan baku kepada para mitranya karena juga mendapatkan keuntungan yang bagus dari sana.
Nah menarik banget kan! Itulah kenapa banyak sekali bisnis-bisnis kuliner yang berkembang dengan cepat di Indonesia, dalam 1 tahun misalnya tiba-tiba sudah ada 100 cabang.. Nah biasanya ciri-ciri tersebut adalah bisnis yang menjalankan sistem kemitraan.
Menarik kan... tapi sama seperti tipe bisnis lainnya kita harus benar-benar memahami cara kerjanya dan mengetahui hal-hal wajib nya, seperti apa aturan hukumnya, di mana saja celah nya yang bisa membuat kita bukannya untung malah rugi atau bahkan yang berakibat sampai membuat bisnis nya bangkrut juga seringkali bisa terjadi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem kemitraan di antaranya:
Aspek Legal dan Hukum
Aspek Feasibility Business bahwa kita memiliki perhitungan dan prototipe dari bisnis yang berjalan
Pemasaran dan pembangunan brand yang dicintai banyak orang, sehingga saat menjual kemitraan, banyak orang yang sudah mengetahui dan mitra kita tidak kesulitan dalam menjalankan bisnisnya (customer mencari)
Support system... ini juga penting nih gimana kalo tiba-tiba dalam 3 bulan cabang kita jadi 50? nah pastinya kita harus memikirkan support system nya, dari mulai pengiriman bahan baku, kegiatan marketing dan branding yang konsisten, launching produk baru yang juga konsisten sehingga bisa menjaga brand terus eksis di pasaran
Nah seru banget kan dan layak banget untuk dijajaki sebagai alternatif pengembangan bisnis kuliner :)
Comments