Naikin Profit Tanpa Naikin Penjualan
Bahasan yang selalu menarik untuk dibahas bagi setiap pebisnis, khususnya yang bermain di bisnis kuliner seperti saya adalah tentang bagimana meningkatkan profit perusahaan tanpa perlu ada kenaikan penjualan, istilahnya penjualan yah wess... mentok to the max hehe.. jadi harus ada cara-cara lain untuk bisa meningkatkan profit perusahaan.
Beberapa waktu lalu saya menonton sebuah video dimana perusahaan distribusi di Tiongkok menciptakan inovasi robot untuk melakukan sortir 200 ribu barang setiap harinya sehingga mereka bisa menekan biaya human and error dengan sangat signifikan sehingga pada akhirnya keuntungan perusahaan meningkatkan karena cost menjadi lebih rendah dan kecepatakan delivery menjadi lebih baik.
Kemarin, di sebuah cafe saya lihat sebuah hal yang sangat inspiratif, bagaimana 1 lantai dilayani oleh hanya 1 orang dengan jumlah kursi hampir 80 kursi tanpa mengurangi kualitas dan kecepatan layanan di tempat tersebut, nah ini jadi sebuah insight penting untuk kita di mana dengan sistem ini cafe tersebut tentu menghemat biaya karyawan dalam jumlah cukup signifikan, apakah sebuah kebetulan? tentu tidak, ini bagian dari strategi yang ujungnya Naikin Profit tanpa harus Naikin Penjualan.
Ok, coba yuk kita bahas singkat beberapa ide yang bisa diimplementasikan, sehingga profit bisa naik tanpa harus penjualan naik terus, yah.. spesifik saya bahas untuk teman-teman di bisnis kuliner tentunya, tapi konsep ini juga bisa diimplementasikan di berbagai bisnis dengan kustomisasi tentunya. Siapp? Yukk..
1. Tekan OPEX
Nah ini cari pertama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan, yaitu dengan menekan Operasional Expenditure yang selama ini keluar. Caranya? bisa macam-macam, coba pelajari struktur biaya operasional selama ini, nah dari situ bahas detail biaya mana ajah yang bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas yang didapat oleh konsumen tentunya.
Misal, struktur cost karyawan mencapai 13%, bagaimana caranya agar bisa menjadi 10%? Salah satu hal yang pernah saya lakukan adalah mengganti sistem CO (Customer Order), yang biasanya di catat sekarang konsumen tulis sendiri, bayar sendiri kemudian baru makanan di antar, sistem ini ternyata cukup efektif menekan jumlah karyawan sampai 10-15%, bayangin coba kalo kita punya 10 cabang? pengaruh besar sekali bukan di profit perusahaan?
Atau biaya listrik tinggi sekali sampai 8 juta, bagaimana caranya bisa jadi 6 juta ajah? Nah, coba kalo punya 2 lantai, lantai 2 ditutup dulu sampai lt 1 penuh dan dibuat SOP klo AC (Air Conditioning) hanya bisa dihidupkan jika sudah ada konsumen.
Tapi perlu diingat, semua hal yang dilakukan betul-betul dikaji yah, jangan hanya fokusnya di profit ajah tapi juga pastikan kualitas layanan tetap sama dan bahkan meningkat (top ini sih).
2. Working on COGS
COGS (Cost Of Goods Sold) or istilah awamnya HPP (Harga Pokok Penjualan), merupakan point yang punya impact langsung terhadap profit perusahaan, jadi sebagai pengusaha kita harus selalu memantau dan melakukan inovasi-inovasi terkait produk sehingga COGS bisa ditekan tanpa harus menurunkan kualitas produk kita.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan COGS misalnya dengan melakukan riset ulang terhadap bahan baku produk yg kita gunakan atau perbaikan teknik dalam pengelolaan bahan bakunya agar lebih efisien atau cara lain, misalnya dengan menegosiasi harga bahan baku ke supplier atau berkerjasama dengan perusahaan lain untuk volume pembelian agar ujung-ujungnya bisa dapat harga lebih murah karena belinya banyak.
Poin nya adalah bagaimana caranya HPP lebih murah sehingga margin profit akan lebih baik tentunya, dan hal ini dilakukan secara berkala, karena kecenderungan harga bahan baku bisa naik secara berkala bahkan kadang bahan baku segar, seperti cabai naiknya bikin jantung dag dig dug.
3. Naikin Harga
Nah, ini biasanya yang paling gampang dan paling sering dilakukan oleh banyak pengusaha, demi menaikan profit perusahaan maka harga dinaikan. Jika kita berbinis di market yang sangat price senstitive, kebijakan ini sangat riskan untuk dilakukan, karena impactnya bisa malah sebaliknya, harga naik sales makin turun, ujungnya bukan profit yang naik, malah jadi buntung.
Jadi bagaimana? Nah jika ingin menaikan harga dengan segala keharusannya karena tidak mungkin lagi otak atik OPEX dan HPP, maka lakukanlah dengan strategi bertahap atau smart dalam pemilihan produk yang bisa dinaikan, atau bisa juga komposisi kenaikan secara persentase di spreading ke beberapa produk dengan margin tinggi, tapi kenaikan "sepertinya" tidak terlalu terasa karena dibuat rata dan kecil-kecil.
4. Another Revenue
Ini merupakan cara yang cukup bagus untuk ditempuh sebetulnya, tapi perlu dikaji terlebih dahulu apakah strategi pada modal atau rendah modal, high risk or low risk. Misal, buka cabang baru, nah otomatis kalo works khan profit perusahaan bisa besar, tetapi disisi lain resikonya juga besar jika gagal.
Lalu bagaimana? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk another revenue ini, seperti mengeluarkan makanan dalam kemasan siap saji, sehingga konsumen bisa membeli untuk bawa pulang atau bahkan bisa di jadikan produk retail, misal di salah satu bakso di Malang, mereka juga menjual krupuk / bakso goreng dalam kemasan, yah tentu ini pemanfaatan produk yang mungkin reject di pabrik kemudian dijadikan produk siap makan di outlet, nah selain efisien di pabrik juga bahkan produk sampingan ini menjadi revenue baru yang bisa meningkatkan profit perusahaan.
5. SOP Sales
"Kentangnya tidak sekalian?" .... di McDonald's, kalimat ini menyumbang puluhan juta dollar tambahan penjualan, dan jadi studi case yang sangat menarik sejak lama, simpel sekali bukan? Ya.. karyawan di SOP untuk mengatakan/menawarkan dengan kalimat di atas, kemudian tentu ada pengukuran dari hal tersebut apakah berdampak besar terhadap sales perusahaan atau tidak.
Comments