Konsumen ga mau balik dan komplain di sosmed, sumbernya dari sini!
Updated: Feb 6, 2021
Masih juga ada konsumen yang komplain? Jangan anggap remeh, kunci dari bisnis berlangsung terus menerus adalah adanya konsumen yang puas. Konsumen yang puas tidak hanya akan kembali lagi, namun mereka juga akan merekomendasikan bisnis kita.
Mendatangkan konsumen pertama kali bukan hal yang paling sulit, namun membuat mereka datang lagi dan merekomendasikan, adalah pekerjaan yang tidak boleh terlupakan.
Jangan sampai kita sibuk mendatangkan konsumen baru terus, tapi wajah-wajah lama ga ada yang datang lagi. Yang ada kita akan terus mengeluarkan uang yang banyak memperkenalkan ke customer baru, tapi customer yang harus nya balik lagi, menciptakan sales lagi dan semakin meningkatkan sales terus menerus, tidak bisa dilakukan, karena konsumen tidak puas.
Maka penting bagi kita untuk memastikan semua proses dalam memenuhi janji kita kepada customer, bisa tersampaikan.
Apa saja proses-proses tersebut?
1. Memiliki produk dengan bahan baku yang mudah didapatkan dan stabil
Betul! proses mempersiapkan kepuasan pelanggan ada dari awal sekali, saat kita menentukan mau menjual produk apa dan bagaimana persiapannya. Produk-produk yang rumit saat persiapan atau penggunaan bahan yang langka dan tidak stabil baik dari sisi keberadaan maupun harga, akan menjadi faktor mudah tidaknya kita menjaga kestabilan kepuasan pelanggan. Terlebih peluang bisnis kita bisa dikembangkan dalam skala besar atau tidak, ditentukan dari langkah awal kita menentukan konsep produk dan bahan baku di awal bisnis ini.
Namun bagi Foodpreneurs yang merasa mengambil langkah yang salah karena produk, bahan baku dan persiapan ternyata rumit dari biasanya; jangan khawatir karena berbagai improvement dan perubahan dapat dilakukan sembari berjalannya waktu dengan tetap mempertahankan eksisting customer
2. Memiliki vendor dan sistem vendor terbaik
Mau ga mau yang namanya bisnis, pasti kita memiliki vendor, yaitu orang-orang yang mensupply barang-barang yang kita butuhkan. Kualitas dan stabilitas layanan bisnis kita tergantung dari kualitas mereka juga. Apakah bisnis Foodpreneurs sudah memiliki minimal 3 vendor untuk setiap barang yang dibutuhkan?
Gimana kalo tiba-tiba mereka berhenti supply? Bisa karena mereka ada kendala misalnya bangkrut, atau karena mereka tiba-tiba kontrak dengan pesaing dan tidak diperbolehkan supply ke kita lagi? atau kendala-kendala lainnya yang tidak kita duga.
Apakah pernah ditinjau dalam periode tertentu, harga dari vendor kita masih yang terbaik di pasaran? jangan-jangan saking percayanya, udah 2-3 kali naik tapi kita ga sadar?
3. Memiliki sistem penerimaan dan penyimpanan yang baik
Hah? cabe yang datang setengahnya busuk? Sementara itu harga cabe sekarang lagi 90.000/kg. satu, apakah kita sebagai owner tau hal tersebut terjadi? dua apakah jika terjadi, sudah ada SOP, karyawan yang menerima barang harus apa? ketiga apakah sudah ada poin dalam kontrak dengan vendor siapa yang menanggung kerugian termasuk biaya pengiriman dengan vendor? seperti apa sistemnya? yang urus siapa? back to basic: apakah vendor sudah ada kontrak dengan kita secara tertulis?
3 hal di atas merupakan sebagian dari hal-hal yang sangat penting terkadang tidak dipikirkan dengan detil tapi ternyata mempengaruhi kepuasan pelanggan. Karena barang yang telat kirim, konsumen mau order menu kesukaannya, tapi ga bisa karena sold out.
Bahan baku yang datang beda, sehingga konsumen memesan kembali makanan yang mereka suka tapi rasanya beda, akhirnya membuat mereka kapok.
Proses penyimpanan yang ga sistematis, membuat produk rusak saat mau dibuat, akhirnya harus thawing baru,,, yang harusnya konsumen dapat makanannya dalam waktu 10 menit akhirnya 45 menit baru datang dan akhirnya kapok datang lagi dan complain di sosmed.
Apakah Foodpreneurs sudah memiliki solusi untuk membenahi (atau bagi yang baru mau mulai, ini hal baik untuk Anda, yaitu memulai dengan rapi) agar proses dalam bisnis Anda bisa membuat konsumen Anda puas, mau kembali lagi dan merekomendasikan?
Comments