Competitor Banyak, Gimana Dong?
Ini dia 10 Catatan Penting dalam Bersaing dengan Competitor di Bisnis Kuliner
Apa yang paling bikin pusing dalam bisnis kuliner? Salah satunya pasti yah COMPETITOR, enak banget pasti bisnis klo ga ada kompetitor, artinya konsumen tidak punya pilihan kecuali membeli produk dari kita.
Hehe.. tapi itu sih udah jelas HALU banget, bukan ga mungkin sih, mungkin-mungkin ajah misalnya kita memang memonopoli sumber bahan baku, ato mendapatkan privilege atau fasilitas sehingga konsumen tidak ada pilihan selain ke kita (misalnya kebetulan bokap karyawannya ada 10 ribu dan setiap hari ordernya ke bisnis kuliner kita hehe).
But normalnya, tentu setiap pebisnis akan berhadapan dengan banyak kompetitor, apalagi memang jika produk kita laris manis, semakin laris, semakin rame, semakin banyak pebisnis kuliner lain yang akan mencoba mengambil market share kita, istilahnya di mana ada gula di situ semut akan mulai muncul berkerubung. PUSING ga, yah pusing lah, karena COMPETITOR itu pasti punya STRATEGI dan HOW TO nya, agar bisa mengambil MARKET SHARE kita khan, blom lagi jika mereka juga didukung oleh CAPITAL yang kuat dan sumber daya bersaing yang sangat COMPETITIVE, misalnya SDM nya jago-jago.
Ambil contoh Coffeeshop, coba liat ajah setiap bulan ada-ada ajah muncul pesaing baru, yah ga? Dengan semua strategi, kekuatan capital, konsep yang unik, dan bahkan kadang idenya luar biasa unik dan kreatif, gimana coba ga pusing jalanin bisnis, berkutat dengan sales saat ini ajah mungkin udah sulit, ditambah lagi kompetitor datang terus hehe.
Jadi bagaimana nih untuk kita bisa terus BERSAING dengan COMPETITOR, bisa terus menjaga MARKET SHARE kita, serta punya kesempatan untuk terus bisa TUMBUH ditengah banyaknya kompetitor yang EXISTING maupun yang akan muncul ke depannya?
1. Perkuat Insight
Bersaing itu butuh data, fakta, informasi agar kita tau apa yang dilakukan oleh kompetitor, apa yang diinginkan oleh konsumen dan apa yang harus kita lakukan ke depannya. Selain itu banyak hal yang juga berubah, misalnya MEDIA SHIFTING yang dulu misalnya target market kita main instagram, sekarang ternyata banyak decision buying yang terjadi karena "KORBAN TIKTOK'.
Insight itu seperti "WOW" efek, "AHA MOMENT", inspirasi atau ide yang akhirnya muncul karena kita secara rutin memperkuat data, fakta, dan informasi, serta konsisten mengelolanya. "wah butuh orang riset dong?" Idealnya klo ada budget YES, tapi jikapun tidak, temen-temen bisa mengerjakannya sendiri dengan tersistematis, misalnya setiap hari rutin luangkan waktu 1-2 jam liat-liat instagram pesaing, buzzer, KOL, ato secara rutin berkunjung ke kompetitor dan tempat-tempat baru agar mendapatkan banyak hal baru yang bisa jadi "AHA" bagi bisnis kita, kuncinya jangan MALAS.
2. Upgrade Knowledge
Ilmu itu kunci dan juga peluang untuk bisa bersaing, karena banyak hal baru yang akhirnya membuat kita TERPIKIR atau mendapatkan INSIGHT karena kita memiliki ILMU nya. Sederhananya gini deh, gimana temen-temen mau bersaing dengan brand X yang cabangnya 30 dan semua dikembangkan sendiri tanpa franchise? Yah ga akan kepikir toh tentunya, karena kita blom punya ILMU nya.
Jangan berpikir klo KOMPETITOR kita seperti kita loh, bisa jadi kompetitor kita tipe yang sangat update dengan ilmu, misalnya ratusan artikel yang Foodizz udah tulis nih di https://www.foodizz.id/blog dibaca semua dan dipelajari dengan detail misalnya oleh mereka.
Jadi klo temen-temen ingin terus berkompetisi dan bisa terus bertahan dan berkembang, salah satunya tentu harus terus Upgrade Knowledge.
3. Program Inovasi Secara Konsisten
Inovasi produk, inovasi content, inovasi supply chain, inovasi sales, dll lakukan secara berkala apalagi jika inovasi ini terkait langsung dengan mempertahankan market share, jangan pernah berhenti untuk meluncurkan berbagai inovasi tersebut karena saat ini memang market mudah sekali bosan dan selain itu juga memang banyak alternatif pilihan (COMPETITOR) untuk konsumen.
Coba diperiksa kapan terkahir kita meluncurkan MENU BARU yang sesuai dengan kebutuhan konsumen? Kapan kita melakukan upgrade penggunaan teknologi yang bisa lebih mendukung terjadinya REPETISI pembelian (CRM / Customer Relationship Management)? ato jangan-jangan tidak ada hal baru yang bisa kita deliver ke konsumen sementara pesaing terus tumbuh dengan berbagai inovasi barunya?
Saran ajah, jadwalkan dalam Marketing Calendar / Kalender Marketing untuk program-program inovasi dengan berbagai objective tentunya, eksekusi secara konsisten sembari kita juga terus menggali program-program apa ajah yang bisa dijalankan (lihat point no 1)
4. Upgrade Team Berkala
Tim merupakan bagian yang sangat penting untuk perusahaan bisa terus bersaing, kita harus memiliki tim yang kompeten, terus melakukan upgrade skill dan knowledgenya, serta juga punya budaya inovatif dan kompetitif, serta berani mengambil resiko untuk menjalankan berbagai inisiatif program yang membuat perusahaan bisa terus bertahan dan berkembang.
Jangan sampai kita memiliki tim yang hanya "YES BOS" "Whatever Boss want ajah", model tim seperti ini yang sering kali membuat akhirnya perusahaan kalah bersaing, karena tim kita memang pada dasarnya hanya "peduli" dengan dirinya sendiri, mereka tidak bekerja untuk objective perusahaan, namun bekerja untuk kepentingan mereka sendiri, lebih parah lagi hanya untuk menyelamatkan posisinya.
Bagaimana caranya agar tim seperti ini yang bisa kita bangun?
- Review lagi KPI, buat semua dalam ANGKA yg harus dicapai
- Berikan training-training secara rutin
- Berlakukan Reward & Punishment
- Jika perlu lakukan assessment ulang dengan pihak ke 3
- Jangan pake perasaan menilai tim, tapi gunakan data
Dengan tim yang kuat, kompeten, dan loyal, inilah salah satu bekal penting perusahaan kita bisa bersaing dengan COMPETITOR walaupun mungkin DUIT kita tidak sebanyak kompetitor.
5. Eksekusi, Jangan Ragu
EKSEKUSI adalah kunci kompetisi, ga ada guna semua insight, program, skill, dll nya jika pada pratek eksekusinya ternyata kita lambat sekali menjalankannya, terlalu lama berhitung resiko dan peluang, dan bahkan ujung-ujungnya ga dijalankan. EKSEKUSI make things happen, mau itu berhasil ato gagal, semua kuncinya adalah EKSEKUSI.
Cara bersaing yang paling bener yah dengan melakukan EKSEKUSI, apapun inovasi yang memang kita dapatkan melalui INSIGHT, terlepas berhasil atau gagal yah itulah resiko sebagai pebisnis, namun NO EKSEKUSI resikonya sudah jauh lebih jelas yaitu KEHILANGAN MARKET SHARE cepat atau lambat.
6. Alokasikan Budget
NO BUDGET, bisa ga bersaing? Hehe.. seperti yang sudah dijelaskan dari awal, bisa-bisa aja, ASAL monopoli, punya privilege khusus, punya channel / kenalan kuat, namun sekali lagi itu khan ideal dan maunya kita, pada prakteknya khan kebanyakan ga punya hal tersebut, jadi yah tentu saja SULIT bicara bersaing TANPA BUDGET, yg realistis ajah lah. Nah terlepas besar atau kecil, atau minim sekali, itu baru bicara dari sisi KREATIFITAS, CONTENT, dan KNOWLEDGE.
Banyak hal yang sebetulnya minim budget namun HIGH IMPACT, di mana hal tersebut sangat ok sekali untuk melakukan kompetisi, namun beberapa poin di atas, catatannya seperti harus kuat insight, tim yang kompeten serta punya knowledge yang terus di upgrade.
Dari mana budgetnya? DISIPLIN ambil persentase dari OMSET, "wah bisa rugi" berarti sejak awal nyusun projectionnya memang ERROR, mosok ga ada budget untuk BERSAING dalam bentuk alokasi apapun yah, misalnya marketing, branding, New Product Launch, atau apapun.
7. Lakukan Review secara konsisten
Setiap poin yang sudah kita lakukan untuk bersaing, pastikan di review dan diukur apakah sesuai dengan objective atau tidak, jika sesuai target, jadikan hal tersebut konsisten di eksekusi, jika gagal, pelajari dan kemudian lakukan improvement, sehingga nanti di eksekusi berikutnya bisa lebih berhasil.
Inget ajah selalu, pesaing kita tidak tidur, mereka berpikir sama kerasnya dengan kita sehingga kita juga harus berpikir 2x lebih keras agar bisa memenangkan persaingan, bukan berarti pesaing kita harus tutup, namun setidaknya kita bisa protect market kita dan bisa tumbuh dari waktu ke waktu.
8. Perkuat loyalitas konsumen
Persaingan itu soal memperebutkan hati dan kantong konsumen, nah tentu kemudian yang menjadi sangat penting adalah gimana caranya KONSUMEN MAU LOYAL, karena klo sudah LOYAL (hatinya) maka ISI KANTONG akan terus mengalir ke bisnis kita, bahkan bukan cuman ISI KANTONG nya ajah, tapi ISI KANTONG temen-temen, saudara, keluarga juga akan mengalir ke bisnis kita (REKOMENDASI).
Jadi penting banget dalam konteks bersaing dengan KOMPETITOR kita harus punya program-program yang kuat untuk bisa membuat konsumen kita LOYAL, harus punya positioning yang kuat serta didukung oleh DIFFERENSIASI yang juga strong.
9. Perbanyak Kolaborasi
Jika berat head to head, maka berkolaborasilah untuk bisa BERSAING dengan kompetitor. Berkolaborasi dengan siapa? Siapa ajah yang kira-kira bisa membuat kita punya COMPETITIVE ADVANTAGE untuk bisa bersaing dengan kompetitor kita, bisa jadi bahkan kita berkolaborasi dengan pesaing-pesaing yang lebih kecil untuk bersatu melawan kompetitor yang lebih besar, bisa juga dengan pihak-pihak yang tidak terkait langsung dengan kompetisi tapi bisa memberi kita keunggulan dalam bersaing seperti MEDIA, KOL, BRAND, dll.
BerKOLABORASI juga membuat kita akan lebih efisien dalam alokasi budget, apalagi memang kita tidak punya budget cukup untuk bersaing, sudah cukup banyak artikel membahas soal kolaborasi ini, temen-temen bisa cek dan baca di https://www.foodizz.id/blog
10. Banyakin Sedekah dan Berbagi
Gimana klo ketika kita bersaing kita dibantu sama yg di ATAS? Mantap banget khan pasti, wong yang punya dunia dan seisinya loh, gampang ajah buat Allah membolak balik hasil khan, tapi tentu jangan lupa point 1-7 (ikhtihar) dulu.
Gimana biar yang di Atas bantu kita, yah jadikan bisnis sebagai bagian dari ibadah kita, bisa melalui SEDEKAH maupun BERBAGI dalam bentuk apapun sehingga banyak yang mendapatkan manfaat dari apa yang kita lakukan. Dalam bisnis saya suka bilang ini INVISIBLE POWER / GROWTH HACK yang paling besar impactnya kalo kita PERCAYA dan YAKIN
Nah temen-temen, demikianlah sharing kali ini soal KOMPETITOR BANYAK, harus gimana? Setiap poin tentu perlu diperdalam dengan detail-detail dan literasi tambahan namun semoga bisa memberikan gambaran bagaimana seharusnya yang kita lakukan dalam kondisi banyak KOMPETITOR dan kita dituntut untuk bisa bersaing, karena mungkin saja bisnis kita akan TURUN atau bahkan akhirnya TUTUP.
Let's get SCALE
Foodizz Team
Serial #134
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten"
Ingin bisnis bisnis total modal 200 juta
Investor setor full 200 juta
Investor dapet maksimal 20 persen saham
Berarti nilai bisnis kamu 1 miliar
Padahal blom mulai bisnisnya
Kok Bisa? Gimana Itungan VALUASInya?
Ikuti kelas 10X agar kamu bisa membuat valuasi bisnis dengan tepat dan membuat kamu tetap punya MAYORITAS kepemilikan di bisnis kamu walapun 100 Persen modal awal dari Investor. Daftar di link ini
Dapatkan juga template bisnis valuasi sehingga kamu tidak perlu repot mencari format excell untuk membuat valuasi bisnis.
Sumber Gambar: Unsplash.com
Comments