Cara Mengembangkan Cabang walau dengan tanpa modal
Punya visi yang besar di dalam bisnis kuliner kita merupakan salah satu syarat dan awal dari mewujudkan memiliki bisnis kuliner yang berkembang pesat.
Namun hal tersebut harus diimbangin dengan ilmu yang cukup agar tidak hanya "ingin" tapi benar-benar bisa mencari jalan untuk mewujudkannya.
Salah satu cara adalah dengan mencari tau berbagai "praktek" atau "strategi" yang sudah dilakukan oleh pebisnis lainnya dalam mengembangkan cabang mereka. Bisa dengan baca-baca artikel, ketemu dan ngobrol, networking, dll.
Dari pengamatan dengan berbagai bisnis kuliner yang sudah berkembang di dalam dan luar negri, ada beberapa cara nih ternyata yang bisa dilakukan untuk mengembangkan cabang (mungkin ga semua nya Foodpreneurs sudah tau!) yuk simak...
1. Dengan keuntungan sendiri
Ini yang paling konvensional... yaitu keuntungan yang didapatkan dari cabang pertama akan dikumpulkan kemudian digunakan sebagai permodalan cabang kedua.
Kekurangan dari strategi ini adalah membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama. Terkadang ada kondisi saat bisnis/ brand Foodpreneurs lagi booming-boomingnya, mengambil strategi ini juga memiliki resiko "kehilangan momen" atau "kalah cepat dari pesaing yang meniru konsep yang serupa"
2. Mengajak investor ke bisnis utama
Mengajak investor sendiri ada beberapa contohnya. Ada yang dari awal sudah mengajak investor (belum ada bisnisnya, investor sudah join). Ada juga yang mengajak investor setelah bisnis berjalan... namun apapun alasannya pastikan Anda memiliki alasan yang kuat untuk "mengapat mengajak investor". Jangan sampai Anda sudah mengorbankan saham Anda, tapi Anda tidak benar-benar menggunakan dana investasinya dengan cermat.
Mengajak investor juga ada pilihan-pilihannya nih... yang paling sering terpikir adalah dengan mengajak investor langsung ke bisnis utamanya.
Jadi apabila Foodpreneurs ke depannya buka 20 cabang, maka investor tersebut juga akan memiliki semua cabang tersebut.
Cari investor gampang apa susah? Susah susah gampang ya... kadang kalo bisnis Foodpreneurs meledak dan viral, biasanya investor malah datang sendiri! Tapi ga sesusah itu koq nyari-nyari, karena sebenarnya investor ada di sekitar kita.
Masalahnya, Foodpreneurs tau "duduk perkara invest-menginvest ini atau nga" "aturan-aturanny" "hitungannya" atau cara menghitung nilai bisnis Foodpreneurs, sehingga saat investor mau masuk, Foodpreneurs tau berapa yang perlu diminta dan berapa persen saham yang oke untuk diberikan (dengan dasar).
3. Mengajak investor per cabang
Ada yang menyebutnya dengan partner store, atau investor lokal, macem-macem juga sih nyebutnya. Intinya investor hanya memiliki kepemilikan di 1 cabang saja.
Sama juga... jika Foodpreneurs mau bekerja sama seperti ini, Foodpreneurs perlu memahami bagaimana cara menghitungnya. Baiknya bagi dari omset atau profit, keuntungannya apa kerugiannya apa... bagaimana mempresentasikannya.
Pelajari dulu sebelum mengambil langkah terlalu jauh supaya ga salah ambil keputusan.
4. Crowdfunding
Nah sudah banyak juga nih platform yang menjembatani ketersediaan dana dari banyak investor melalui crowdfunding.
Hal ini bisa menjadi alternatif. Namun pastikan platform yang digunakan yang sudah diverifikasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan pelajari dengan detil dan seksama teknis dari sistem pendanaannya.
Wah ternyata ada pilihan-pilihannya ya... ga selalu tujuan bisa dicapai hanya dengan satu cara saja kan :)
Nah trus kapan nih waktu yang tepat untuk buka cabang? Berikut adalah beberapa indikator awal yang bisa digunakan untuk memastikan Foodpreneurs ga "kecepatan" atau sebenarnya belum siap...
Sudah memahami ilmunya (sudah tau bagaimana bisnis kuliner bekerja, bagaimana mendapatkan keuntungan, bagaimana perencanaan bisnis nya, mau sebesar apa, untung berapa, kapan, dll)
Sudah memvalidasi ide nya. Artinya 1 cabang yang dijalani sudah bisa "mencetak keuntungan" dalam periode tertentu... (stabil)... 6 bulan, 1 tahun
Sudah memiliki sistemnya. Dari sistem operasional, keuangan, marketing, sistem kontrol, SDM, dll. Karena namanya juga membuka cabang... berarti menduplikasi sistem yang sudah berhasil sebelumnya.
Punya bisnis kuliner banyak cabang? Bukan sesuatu yang mustahil, karena sudah banyak yang melakukannya. Tahun ini adalah tahun Anda nih! Jadi pastikan terus semangat mempelajari ilmu untuk bisa mewujudkan visi dan keinginan Anda!
Terus semangat Foodpreneurs!
Bagi yang khusus serius ingin mempelajari detil pengembangan cabang, seluruh materi detail nya ada di KELAS PENGEMBANGAN CABANG baca di sini
Comentários