ANTI MARKETING, Jualan Duren Doang Omset 100 Juta per hari
Salah satu brand yang lagi viral di Yogya, duriand.id di mana konon di minggu lalu launching per hari bisa mencapai omset 100 juta per hari, ini udah jalan beberapa hari, kebayang yah omset udah berapa tuh, menjual sesuatu yang sifatnya KOMODITI yaitu duren a.k.a durian. Salah satu konseptornya Andra Lesmana, yang juga merupakan founder dari Sei Sapi Kana yang memiliki 60 cabang lebih dan beberapa brand lainnya di Yogyakarta.
Teringat dulu masih kecil tinggal disebuah daerah bernama Tanjung Enim, di mana jika musim panen duren, harga satu buah duren hanya kurang lebih 500 rupiah bahkan kadang dapet oleh-oleh gratis dari tambang di taro begitu ajah di depan rumah, jika ada yang mau ambil silahkan for FREE. Klo mau niat dikit sih bisa naik pohon juga di kebon orang hehe sangking banyaknya KOMODITAS duren ini. lah curcol haha
Ok balik lagi ke atas, KOMODITAS omset ratusan juta per hari, ok lah mungkin karena lagi launching, anggap ajah jutaan per hari nanti normalnya atau puluhan juta per hari tetep ajah sih SADIS, lah DUREN ini NGAB, lagi musim yang banyak yg jual, lagi ga musim sekarang bisa beli kiloan dagingnya ajah di online, lah ini kok bisa dijadikan sebuah konsep di mana TRAFFIC PEMBELI bisa muncul dengan sangat banyak. Kembali teringat dengan UCOK DURIAN di Medan, sebetulnya konsep yang dieksekusi ini sekilas mirip dengan upgrade EXPERIENCE, jadi jika bicara ada benchmarking sebetulnya sudah ada, namun tetep ajah keren sih apalagi ini dieksekusi di Yogyakarta.
Apa lesson learning dan insight yang kita bisa ambil dari sedikit cerita di atas?
1. COMMODITY, WHY NOT?
Nah ini salah satu lesson learning yang ok banget nih di mana komoditi buah-buahan juga bisa dibuat kekinian, menghasilkan omset besar serta jadi bisnis yang menarik. Sustainabilitynya bagaimana? Yah tentu kita harus berinovasi misalnya dari sisi buka channel distribusi yang bisa menjaga supply chain (bahkan mungkin import seperti Musang King Malaysia), membuat produk tambahan (es durian, durian kiloan, dll).
2. INTEGRATED CAMPAIGN
Jika diperhatikan di Tiktok maupun Instagram, duriand.id ini sangat agressive menggunakan dan berkolaborasi dengan KOL / influencer, mulai dari akun-akun Yogya kuliner sampai Dyodoran / Semlidut terlihat hadir, serta mengambil konten di beberapa hari awal, sehingga yang tercapture menjadi sangat luar biasa ramai. Nah temen-temen ini strategi penting sebetulnya yang sempat di ceritakan Andra (founder) di acara talkshow 20 Low Budget High Impact Marketing, untuk memanfaatkan momen di beberapa hari awal buat stock konten dan membangun exposure.
3. EXPERIENCING THE CUSTOMER
Jika jual komoditas, tambahkan "pengalaman" sehingga akhirnya PENGALAMAN inilah yang memberikan value terhadap BRAND kita, tidak masalah jualannya komoditas. Makan duren dengan konsep joglo semar, bisa pilih-pilih duren, diiringi juga dengan live music dan icip-icip dikit, kemudian area parkir juga luas dengan taman bermain anak, basically Duriand jualan lebih dari sekedar duren, mereka menjualan PENGALAMAN MENIKMATI DURIAN dengan cara yang berbeda.
4. PRODUCT VARIANT
MUSANG KING, wuih siapa yang ga tau varian durian terkenal ini, coba dipikir2-pikir bisa dinikmati di mana klo di kota anda dengan harga masih ok? Supermarket? Loncat ga karu-karuan harganya, tapi klo di jual dengan model bisnis Duriand.id ini tentu tidak perlu semahal itu, karena memang secara tempat LOW CAPEX. Nah kembali lagi ke varian produk, bisa memilih berbagai jenis durian merupakan pengalaman yang juga sangat menyenangkan apalagi soal duren, cuman ada dua tipe konsumen sebetulnya hehe, SUKA BANGET ato BENCI BANGET, jadi tinggal mikirin gimana caranya yang SUKA BANGET ini datang.
5. CUSTOMER VOICE
Ini salah satu poin yang harus dimanfaatkan dengan HIGH TRAFFIC di awal, yaitu memastikan konsumen kita melakukan berbagai kegiatan SHARING CONTENT sehingga mengundang CALON KONSUMEN lain yang melihat menjadi penasaran untuk datang. Hal ini lebih bersifat organik jika memang konsep dan produk kita menarik, siapa sih ga mau nge VIDEOin or PHOTO kemudian masukin ke SOSMED ketika lagi makan MUSANG KING? Secara skenario juga bisa di kondisikan misalnya ada PROMO DISKON untuk yang posting dan berbagai program lainnya.
Yes tentu butuh waktu untuk apakah model bisnis seperti ini bisa sustain, namun klo liat UCOK DURIAN sih sustain-sustain ajah tuh hehe, poinnya tetap ada hal yang kita bisa pelajari dari duriand.id ini, tentang bagaimana MELAUNCHING sesuatu dan MELEDAKAN nya. Untuk sustain tentu butuh lebih banyak hal lagi yang lebih kompleks, tapi klo pas LAUNCHING ajah sepi yah udah hampir jadi jaminan bakal TIDAK SUSTAIN toh.
Semoga bermanfaat yah temen-temen kuliner semua.
Foodizz
1st F&B EduTech in Indonesia
Belajar Bisnis Kuliner ..... Yah di Foodizz.
Coming Soon, Sekolah Bisnis Kuliner By Foodizz
Program belajar bisnis kuliner selama 6 bulan di Bandung dengan metode kurikulum bisnis kuliner yang terintegrasi pertama di Indonesia, serta dibarengin dengan studi kasus terupdate. Peserta akan dapat membuat business plan yang kuat, kesempatan untuk presentasi ke investor, mendapatkan partner, atau sampai mendapatkan funding.
Buat temen-temen yang tertarik memulai bisnis kuliner, atau sudah punya bisnis kuliner ingin mengirim keluarga, anak atau orang kepercayaannya yuk segera join di program ini. Cek www.sekolahkuliner.com
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.
Comments