top of page
Black Friday Clothing Sale Leaderboard.j
Writer's pictureFOODIZZ.id

9 Dampak Berbahaya Jika SOP & SDM Team SCM tidak Kuat dan tidak Kompeten


"Tidak paham tentang SCM (Supply Chain Management / Manajemen Rantai Pasok) akan membuat bisnis anda yang BAGUS sekalipun (Omset dan Profit) bisa dalam masalah besar, permasalahannya banyak sekali pebisnis kuliner yang tidak paham bagaimana membangun SISTEM SCM yang kuat ini" ..... Foodizzz


Jutaan, puluhan juta, atau miliaran, ini BLIND SPOT atau HIDDEN Problem yang akan muncul ketika kita tidak paham SCM secara detail sebagai pebisnis kuliner dan ini sudah terjadi dengan banyak temen-temen kuliner di Indonesia.


Too Late .... kadang-kadang, beberapa kali klo sering ngobrol dengan temen-temen kuliner, harusnya sistem disiapkan sejak awal, bukan sejak kita tau klo duit kita GONE with the Wind, ilang ga tau kenapa, padahal kondisi bisnis secara market, omset dan profit lagi bagus-bagusnya. Coba kita lihat yah temen-temen, 9 dampak bahaya dari ketidak pahaman dan tidak ada sistem SCM yang kuat.


A. Dampak dari Sisi MARKETING


1. MERUSAK BRAND

"Ah tiap kali datang menunya ga ada ajah" review seperti ini jika kemudian muncul di Google Business, Instagram, atau Twitter dengan sangat mudah merusak brand yang susah payah dibangun dengan biaya yang tidak murah. Mengapa bisa terjadi, yah salah satunya karena bagian SCM tidak bisa mendeliver bahan baku atau bahan 1/2 jadinya tepat pada waktu, atau tidak ada kordinasi jika memang barang akan kosong karena satu dan lain hal. Jika saja ada SOP komunikasi yang bagus, hal seperti produk kosong masih bisa diantisipasi pada dasarnya.


Atau contoh lain misalnya bahan baku diganti tanpa kordinasi, sehingga menghasilkan kualitas produk yang berbeda dari yang biasa didapatkan oleh konsumen, dan lebih parahnya lagi, misalnya ini product CORE, wah bisa-bisa makin rusak brand yang sudah kita bangun.


2. MEMBUAT BUDGET TIDAK EFEKTIF

Marketing sibuk mendatangkan konsumen, membangun brand dengan budget yang tidak bisa dikatakan kecil namun akhirnya menjadi tidak efektif karena setiap kali konsumen datang, BARANG KOSONG dan tanpa pemberitahuan dan koordinasi dengan OPERASIONAL dan MARKETING. Orang SCM sih tinggal santai bisa bilang, "yah barang lagi kosong, mau gimana?" PALALO PEYANG, kosong sih kosong, tapi harusnya bangun komunikasi yang lebih stratejik karena perusahaan sudah keluar duit banyak membangun brand dan menjadi tidak efektif hanya karena masalah koordinasi.


3. KONSUMEN TIDAK KEMBALI

Ini dampak yang paling mengerikan terkait tidak kuat dan tidak kompetennya tim SCM di dalam perusahaan kita, akhirnya konsumen tidak kembali karena berkali-kali kecewa ketika katakanlah produk yang ingin mereka nikmati tidak tersedia atau kualitas turun. Perlu dingat untuk kita semua, biaya mendatangkan konsumen itu MAHAL, harus pasang iklan, buat aktivasi, discount promo, konsep tempat yang keren dan mahal, tapi pada akhirnya mereka tidak datang lagi gara-gara setiap datang produk andalannya tidak ada, KONYOL namanya.



B. Dampak dari sisi OPERASIONAL


1. SALES TIDAK TERCAPAI

Ini dampak yang paling bikin kesel tentunya, SALES TIDAK TERCAPAI karena produk unggulan yang dijual BARANGNYA TIDAK ADA, tapi di sisi lain kita sebagai pengusaha kadang-kadang yah tidak peduli soal mengapa SALES tidak tercapai atau setidaknya mencari akar masalahnya terlebih dahulu, ternyata salah satunya di SCM. Kok bisa? Macam-macam, misalnya salah kuantiti order padahal lagi long weekend, vendor ga bisa dihubungin tapi tidak inisiatif cari vendor alternatif sejak awal, dan berbagai problem lainnya yang memang kemungkinan besar terjadi karena kita tidak punya SISTEM SCM yang kuat serta orang yang KOMPETEN.


2. KESEMPATAN OMSET LEBIH BESAR JADI HILANG

Long weekend saatnya panen omset, eh ternyata bahan baku telat kirim karena tim SCM lupa memprediksi klo vendor juga ikut libur karena ini longweek Lebaran, DUARRRRR... lenyap dah tuh omset selama weekend.


3. MERUSAK MORAL TIM DI LAPANGAN

Hal terburuk lainnya yang berhubungan dengan omset tidak tercapai sehingga tim operasional kena evaluasi, bonus tidak turun, serta performance kerja dinilai jelek adalah turun dan rusaknya moral team dan membuat suasa perusahaan secara keseluruhan menjadi tidak kondusif, karena tentu tim operaional lapangan tidak mau disalahkan karena masalah yang harusnya menjadi tanggung jawab tim SCM, permasalah nya makin rumit biasanya jika pimpinan perusahaannya tidak melihat akar masalah secara clear dan detail dan hanya mengacu pada laporan performa omset dan keuangan.


C. Dampak dari sisi PERUSAHAAN


1. PROFIT BERKURANG bahkan MINUS

  • Beli ke vendor harga lebih tinggi

  • Overstock, barang berbulan-bulan tidak mutar

  • SPOIL / Waste karena expire

  • Naik harga tanpa ada kordinasi strategic

  • Bayar vendor dalam waktu singkat

  • Data inventory tidak jelas

Apa yang akan terjadi dengan beberapa poin diatas? YES sudah sangat jelas PROFIT perusahaan bisa berkurang bahkan jadi MINUS.


2. CASH FLOW BISA MINUS

Menyambung beberapa poin di atas, seperti pembayaran TOP Vendor karena team SCM tidak kuat dalam negosiasi dengan membuat vendor bisa menekan perusahaan untuk membayar lebih cepat menyebabkan perusahaan harus mengeluar CASH banyak dalam waktu singkat, ditambahlah order OVER STOCK, akhir bulan ketika perusahaan harus banyak mengeluarkan uang seperti untuk gaji, dll, eh CASH NYA KOSONG. Gawat ga?


3. JELEK DIMATA PIHAK KE 3

Apa yang terjadi berikutnya jika CASH FLOW MINUS, yah tentu banyak alokasi pembayaran yang tidak bisa direalisasikan, khususnya ke pihak ke 3 karena perusahaan kemungkinan besar akan membuat alokasi urgent terlebih dahulu untuk pembayaran gaji dan bahan baku harian, jika sudah begini, nama baik dan kepercayaan pihak ke 3 bisa rusak, dan ke depannya mungkin saja mereka tidak mau lagi TOP (Term of Payment) panjang, memberikan discount, atau yang terburuk tidak ingin lagi kerjasama dengan kita padahal posisi pihak ke 3 ini sangat strategis.



DI atas baru 9 masalah yang muncul, banyak lagi yang tentu temen-temen akan hadapi ketika tidak memiliki sistem SCM yang kuat dan tim yang TIDAK KOMPETEN.


Tapi, apakah buruk nya SISTEM dan Tidak KOMPETENnya team disebabkan oleh kita sebagai business owner? Jangan-jangan pengusahanya sendiri yang menjadi PROBLEMNYA, wong ga ngerti apa-apa soal SCM, bagaimana membangun sistem yang kuat, serta merekrut dan membina karyawan yang kompeten. Bener ga?


Apa SOLUSInya? Banyak SISTEM yang kuat (SOP, KPI, DOKUMEN, TRAINING, IT SUPPORT, dll) serta rekrut orang yang tepat sehingga temen-temen bisa terhindar dari 9 permasalah di atas dan masalah lainnya. Ingat, tidak paham ini impactnya adalah PROFIT, jadi ini sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan kita.


Semoga Bermanfaat.



Nah temen-temen beruntungnya minggu depan akan ada kelas SCM (Supply Chain Management) terintegrasi dengan lengkap selama 2 hari plus 4x mentoring dengan studi kasus real bisnis kuliner serta fundamental SCM yang bisa diterapkan dalam bisnis temen-temen. Selain itu temen-temen juga bakal dapet dokumen-dokumen pendukung untuk implementasi SCM secara langsung. Silahkan segera daftar di link ini


Foodizz

1st F&B Education Platform in Indonesia.

www.foodizz.id



*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten"


Sumber Gambar: Unsplash.com

 

284 views0 comments

Comentários


Previous Post

Baca berdasarkan Topik

bottom of page