top of page
Black Friday Clothing Sale Leaderboard.j
Writer's pictureFOODIZZ.id

8 Tips Menurunkan OPEX (Biaya Operasional) Dalam Bisnis Kuliner

Updated: Dec 29, 2020

Apa yang membuat profit bisnis kuliner Anda tidak sesuai target ato persentasenya turun padahal omset sudah sesuai target dan tercapai? Tidak lain dan tidak bukan salah satunya adalah BIAYA OPERASIONAL yang sering disingkat dengan OPEX (Operational Expenditure).

Sering kali pebisnis kuliner terlalu fokus pada omset dan COGS tapi mereka terlewatkan untuk mengontrol OPEX di dalam bisnisnya, padahal jika kita juga paham bagaimana biaya OPEX bisa dijaga dan terus di PRESS untuk bisa turun, kita bisa mendapatkan profit yang lebih maksimal lagi jika omset dan COGS bisa dicapai sesuai target.


Nah, kali ini Foodizz akan coba sharing 8 tips bagaimana kita bisa menurunkan Opex agar kita bisa mendapatkan profit lebih maksimal apalagi ketika omset dan COGS kita sesuai dengan target, sayang banget khan klo sampe profitnya tidak bisa maksimal karena kita tidak paham atau miss dalam mengontrol OPEX di dalam bisnis kuliner kita. Ok siap …. Let’s go.


1. Kenali Biaya Core dari OPEX

Hal pertama yang perlu kita ketahui sebelum menjalankan berbagai inisiatif cost optimalisasi di dalam restaurant adalah kita perlu mengetahui dan memahami struktur biaya optimum pada restoran kita, sehingga kita bisa melakukan perankingan cost dari yang terbesar sampai yang terkecil, hal ini akan membantu kita untuk lebih fokus di kategori biaya yang core (kontribusi cost terbesar)


2. Optimalisasi Komposisi SDM

Biaya SDM dalam bisnis kuliner biasanya merupakan cost terbesar dalam OPEX, sehingga mengelola komposisi SDM sangat kritikal, beberapa hal yang perlu di kelola antara lain : Sistem Shift, Komposisi karyawan PKWT dan Daily Worker/Magang/Casual sehingga kita bisa mendapatkan komposisi biaya yang optimal sesuai Target Cost


3. Multi Station Capability

Produktivitas dari SDM ini juga bisa kita tingkatkan dengan menerapkan standar Multi Station Capability, dimana semua crew restoran memahami seluruh SOP di semua station dengan baik. Hal ini membuat fleksibilitas kita mengelola sistem shift dan rotasi karyawan menjadi sangat tinggi.


4. Pemilihan Equipment yang efektif-efisien

Pemilihan Equipment tidak harus selalu yang termahal atau paling bagus kualitasnya. Tapi beli equipment yang paling pas dengan kebutuhan. Karena terkadang equipment yang over spesifikasi atau under spesifikasi bisa mengakibatkan ketidak efisienan listrik atau gas dan juga waktu produksi yang tidak optimal.


5. Review Menu Berkala

Menu yang dijual harus selalu di review, apakah menu tersebut memiliki kontribusi terhadap COST yang terjadi di dalam dapur, misalnya menu membutuhkan persiapan khusus di mana menu tersebut di masak cukup lama sehingga kemudian kita membutuhkan cost tambahan untuk karyawan yang datang lebih pagi yang artinya akan muncul cost tambahan karyawan.


6. Penggunaan Teknologi

Penggunaan aplikasi order, payment, pick up sebagai contoh akan membuat cost OPEX dari sisi SDM turun signifikan, bayangkan jika kita punya 5-10 cabang, pengurangan SDM akan membuat OPEX kita turun cukup signifikan loh. Tentu penggunaan teknologi akan memunculkan biaya CAPEX, namun jika dihitung dalam jangka waktu tertentu jika biaya CAPEX (Modal) tidak seberapa dibandingkan dengan biaya OPEX yang bisa ditekan tentu ini sangat worth to invest.


7. Strategi Layout yang Tepat

Layout dapur dan bar yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap biaya OPEX di dalam sebuah restaurant. Misal, jika kita menggabungkan design Dapur dan Bar dalam satu Row hal ini akan membuat biaya OPEX khususnya SDM akan turun sangat signifikan apalagi ditambah dengan strategi Multi Station Capabilty, jadi jangan cuman karena idealis dan keren-keren an pengennya dapur dan Bar dipisah tapi tidak dihitung dari awal berapa biasa CAPEX SDM yang akhirnya keluar. Dengan Dapur dan Bar di pisah, otomatis biarpun di jam sepi misalnya, Anda akan membutuhkan 2-3 karyawan dalam 1 waktu, berbeda ketika layoutnya digabung, ketika Low Traffic jam sepi kita cukup memfungsikan 1 karyawan merangkap dapur, bar, dan kasir.


8. Melakukan Travel Path

Hal terakhir yang harus dilakukan oleh tim operasional restaurant, adalah mengontrol secara berkala kondisi restoran lapangan dari mulai preparing-operating-closing restoran, untuk memantau penggunaan listrik, implementasi sistem shift, produktifitas karyawan, dll. Proses kontrol operasional ini biasanya disebut dengan Travel Path


Nah semoga 8 tips di atas bermanfaat untuk Foodpreneur yah, yuk dipelajari dan diterapkan untuk meningkatkan Profit bisnis kita.


Jangan lupa ajak temen-temen kuliner lainnya untuk join di Foodizz Media Telegram di t.me/foodizzid agar semakin banyak yang bisa belajar serta membangun bisnis kuliner dengan ilmu.


Foodizz.


BTW jika ada yang mau belajar Ilmu OPERASIONAL RESTAURANT ON DETAIL, nah Foodizz punya Ecourse nya di sini https://kursusfoodizz.id/ecourse-operasional-restoran/ Lengkap dengan berbagai Contoh Dokumen yang bisa langsung digunakan


531 views0 comments

Comments


Previous Post

Baca berdasarkan Topik

bottom of page