8 Tips Mengelola Tim Outlet Restaurant
Updated: Dec 29, 2020
Team adalah kata kunci penting dalam bisnis kuliner, khususnya ketika kita memiliki outlet dan ingin bisnis kita berkembang menjadi besar sehingga MEMBANGUN TEAM merupakan tugas yang sangat strategic bagi bisnis kita.
Ketika kita memiliki tim yang CAPABLE, punya KOMPETENSI, PRODUKTIF, ORIENTASI HASIL dan juga BERSEMANGAT, ini bisa menjadi faktor penting yang akan membedakan HASIL akhir dalam BISNIS kita serta juga menjadi faktor DIFFERENSIASI yang sulit ditiru oleh kompetitor manapun, mengapa? Karena TEAM itu sekumpulan manusia yang menjalani sebuah proses sehingga akhirnya membentuk karakter yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kita.
Karena itulah kadang-kadang banyak pengusaha mengambil jalan singkat untuk kemudian HIJACK ataupun men HIRE orang-orang yang sudah berpengalaman, karena apa? Karena untuk membangun sebuah TEAM membutuhakn WAKTU, menghabiskan banyak BIAYA serta blom tentu kita punya kapabilitas untuk membangun TEAM tesebut.
Nah foodpreneur kali ini Foodizz akan coba sharing 8 Tips mengelola Tim Outlet agar mereka produktif dan kuat, serta tentu dapat membantu foodpreneur mencapai target penjualan dan Profit outletnya. Apa ajah itu? Yuk kita simak tips nya.
1. Tim yang ada merupakan hasil dari proses perekrutan yang benar
Membangun Tim yang efektif dan efisien dimulai dari proses perekrutan, karena dalam proses ini kita harus dapat menemukan profil yang cocok yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan di masing-masing posisi, sehingga potensi tercapainya performa yang diharapkan lebih besar. Selain kesesuaian dari sisi kompetensi pada proses perekrutan ini kesesuaian karakter yang cocok untuk masuk ke dalam anggota tim juga sangat penting sehingga meminimalisasi potensi terjadinya konflik karena ketidak cocokan karakter.
2. Tim mendapatkan training
Setelah bergabung dalam organisasi, setiap karyawan harus mendapatkan training sesuai dengan pekerjaan yang akan dia jalankan. Kita harus memastikan tim kita mendapatkan pelatihan yang sesuai sehingga tim bisa tahu “what to do” ketika sudah mulai menjalankan kewajibannya di area kerja.
3. Menciptakan Musuh Bersama
Musuh bersama adalah satu hal yang efektif untuk menyatukan perbedaan dalam satu kelompok. Sehingga perlu diciptakan musuh bersama dalam tim yang akan menciptakan persaan satu tujuan bersama dan diharapkan dapat tercipta ikatan emosional dan kekompakan untuk bahu membahu mengalahkan musuh bersama tersebut. Musuh Bersama yang bisa dalam pekerjaan adalah Target Kerja Bersama.
4. Memiliki Target Kerja yang Jelas
Seringkali seseorang tidak bisa bekerja dengan baik bukan karena tidak memiliki kemampuan untuk bekerja, tetapi karena tidak memiliki pemahaman yang spesifik terkait tujuan dari aktivitas /rutinitas kerja yang dijalankan setiap hari itu untuk tujuan apa.
Itulah pentingnya menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik, agar tim bisa dengan pasti mengetahui arah dan goal dari rangkaiang proses kerja mereka, sehingga setiap anggota tim dapat ber sinergi antar department dengan lebih strategis.
5. Konsisten Program Mentoring & Coaching
Setiap projek yang menjadi tanggung jawab tim setiap waktu seringkali memiliki level kesulitan yang semakin meningkat, dengan variasi permasalahan yang beragam, belum lagi distraksi lain seperti kejenuhan, hilang ide, bosan muncul ditengah kesibukan dan target pekerjaan yang sedang banyak-banyaknya. Oleh karena perlu dilakukan proses mentoring dan coaching yang konsisten yang berguna untuk memberikan impulse kepada setiap anggota tim agar tetap bekerja dan memiliki mindset yang tetap on the track dan juga memberikan insight-insight untuk setiap anggota tim, agar dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi di pekerjaannya.
6. Briefing dan Meeting Rutin
Kualitas pekerjaan dibangun dari aktifitas yang berulang dan terus diperbaiki setiap saat. Proses perencanaan kerja, pendelegasian dan evaluasi kinerja harus dilakukan secara konsisten sehingga setiap pimpinan dan setiap anggota tim bisa secara kosisten memantau progress pekerjaan dan melakukan perbaikan dan inovasi yang berkesinambungan secara terukur dan terarah. Proses ini bisa dijalankan dalam bentuk Briefing dan Meeting Rutin
7. Membangun program kebersamaan
Selain memjalankan program peningkatan kemampuan teknis hard skill dan soft skill individual. Dalam sebuah pekerjaan untuk mencapai tujuan Bersama diperlukan teamwork yang solid, membangun ikatan emosional satu sama lain dalam setiap anggota tim sangat diperlukan. Oleh karena perlu juga dilakukan program kebersamaan seperti outbond, pengajian bersama, membentuk klub olahraga, klub bahasa inggis di dalam perusahaan yang sifatnya informal agar ikatan dari tim bisa terbangun juga secara emosional
8. Membangun Sistem Reward & Punishment
Hal ke delapan yang sangat penting juga adalah harus adanya sistem reward & punishment yang jelas, karena salah satu motivasi dari tim untuk bekerja keras adalah seberapa besar benefit yang dia dapat peroleh? Apakah dengan semakin mereka bekerja keras dan berprestasi perusahaan memberikan apresiasi lebih atau tidak? Yah, Apresiasi ini adalah bentuk penghargaan yang diperlukan oleh tim yang seringkali juga menjadi alasan seseorang untuk tetap bertahan dalam sebuah organisasi.
Tentunya Reward ini harus diimbangi dengan KPI dan sistem Punishment yang diimplementasikan dan dikomunikasikan jelas dan baik sebagai pagar bagi setiap anggota tim agar tetap bekerja dengan output yang diharapkan oleh perusahaan.
Nah semoga 8 tips di atas bisa dimanfaatkan oleh temen-temen foodpreneur.
Buat temen-temen yang mau belajar Mangement Operational Secara Detail serta bisa mendapakatn berbagai Dokumen Worksheet contoh biar ga pusing lagi membuat format-format yang sangat banyak, yuk Foodizz ada kelas nih OPERATIONAL ON DETAIL. Silahkan klik link ini
Comments