8 MENU STRATEGI DI BULAN RAMADHAN
Marhaban ya Ramadhan, tidak kerasa kurang dari 1 bulan lagi bulan Ramadhan akan datang, tentu buat pebisnis kuliner ini akan mendatangkan kesempatan atau tantangan tersendiri, yah kesempatan buat yang memang bisnis musiman di bulan Ramadhan ajah atau memang model bisnisnya cocok banget nih dengan situasi konsumen di bulan Ramadhan, namun juga tantangan buat pebisnis kuliner yg biasanya jago banget di jualan pagi atau siang hari kemudian harus hilang dan bertarung semua di sore ke malam.
Ini blom lagi kebijakan pemerintah yang belum terbaca nih, apakah akan normal ajah atau misalnya tiba-tiba muncul larangan untuk buka puasa bersama, wah berabe dah, dan siapkan loh planning untuk ini buat jaga-jaga, apalagi yang bisnisnya sangat mengandalkan dine in.
Sudah ada beberapa artikel yang Foodizz keluarkan terkait dengan bulan Ramadhan termasuk sebuah E-book gratis program apa ajah yang bisa dijalankan selama bulan Ramadhan, nah pada kesempatan kali ini dalam #RamadhanSeries Foodizz akan coba berbagi salah satu strategi penting di dalam bulan Ramadhan yang harus dipelajari dan diimplementasikan temen-temen kuliner jika ingin objectives sales dan net profit nya tercapai, yaitu 8 MENU STRATEGI DI BULAN RAMADHAN. Yuk kita bahas:
1. PENYAJIAN CEPAT
Pastikan kita menjual menu yang bisa disiapkan dengan CEPAT apalagi jika memang traffic di bisnis kuliner kita sangat tinggi di bulan Ramadhan, dengan menu cepat keluar artinya kita bisa mendapatkan putaran konsumen yang cepat di dine in. Untuk delivery juga sama, menu yang cepat artinya konsumen tidak perlu menunggu lama untuk menu bisa sampai di tempatnya dengan kondisi masih fresh.
Tantangan untuk yang biasa dine in ketika berbuka puasa adalah keterbatasan kapasitas untuk bisa mengejar omset semaksimal mungkin, nah jadi penting sekali dari sekarang untuk dibahas menu-menu apa saja yang akan dijual dan bagaimana menu-menu tersebut secara penyajian bisa sangat cepat sampai di meja konsumen maupun di tempat konsumen yang melakukan order melalui online.
2. BAHAN BAKU STABIL
Salah satu tantangan dalam Ramadhan adalah masalah keamanan bahan baku baik itu dari sisi supply maupun dari sisi harga. Yah contoh ajah beberapa minggu ke belakang ini, harga cabe melonjak sangat tajam sampai pernah menyentuh 150 ribu lebih, nah temen-temen bayangkan jika bisnis temen-temen "CABE BASE" banget dan kemudian ini terjadi di bulan Ramadhan, gimana ceritanya misalnya bahan baku sampe kosong atau ada, tapi temen-temen terpaksa menurunkan kualitas atau menaikan harga.
Solusi nya gimana? Yah pastikan kita memiliki PRODUCT VARIANT yang bisa mem BACK UP atau jadi alternatif tentunya, misalnya menu utama cabe kita batasi di sisi lain kita buat program untuk mendorong menu lain sehingga konsumen juga bisa digeser untuk membeli menu tersebut. Hal ini bisa distrategikan misalnya dengan push selling dari waiter, siapkan print menu baru atau POP Up di area outlet yang mempromosikan menu varian lain juga.
3. NAIKIN NILAI BELANJA (APC)
Klo bicara dine in, tentu yang paling menantang adalah putaran konsumen, apalagi jika memang menu-menu kita agak ribet masaknya dan butuh waktu sehingga penting sekali untuk kita punya strategi bagaimana konsumen bisa BERBELANJA LEBIH BANYAK dengan MENU UMPAN ketika dine in di tempat kita. Misal tawarkan menu special KOLAK PISANG TANDUK, atau bisa juga membuat ES CAMPUR SPECIAL, atau misalnya sedikan KERUPUK untuk gigit-gigit lucu, dll.
Bisa juga setelah selesai makan konsumen ditawarkan menu khusus untuk TAKE AWAY yang bisa dinikmati sebagai SNACK atau bahkan sekali jual HAMPERS kepada konsumen yang datang. Poin nya, klo APC (Average per Check) biasanya hanya sekitar 60 ribu, nah cari cara biar bisa DOUBLE jadi 120 ribu.
4. FAMILY PACK/ BUNDLING
Jual hanya menu PAKET, jgn menjual menu satuan sehingga keputusan konsumen akan lebih cepat (cepat order), secara APC akan tinggi serta kita juga sudah mempersiapkan bahan baku dan proses untuk paket-paket tersebut. Kebayang ga klo jual 50 menu kemudian bisa milih-milih, misalnya bisa order 1 usus ayam, 1 porsi jengkol, 1 ati ampela, dll, ini baru dari 1 konsumen, lah klo yang datang ada 200 berbarengan? Plus plus dicatat oleh waiter pula menu-menu order tadi, makin AMBYAR urusan, udah catatnya lama, pontesi salah menu besar, dan tentu yang paling merugikan adalah membuat konsumen akhirnya lama di tempat kita.
Lama ini bukan hanya kita loh kena impactnya, konsumen yang nunggu lama juga bisa menjadi tidak PUAS dengan layanan yang kita berikan, klo mereka posting di sosmed misalnya "Gila lama banget makan di sini, nunggu ajah udah 1.5 jam" WADOHHH kacau dah, padahal sih biasanya enggak segitu klo hari normal, yah tapi apa mau dikata?
5. MENU BERBUKA MASAL
Salah satu kegiatan yang sangat banyak dilakukan selama bulan Ramadhan adalah berbagi nasi box, nah ini salah satu momen yang jangan sampe lepas nih temen-temen kuliner, banyak sekali konsumen, institusi dan lembaga yang pada bulan ini sangat aktif berbagi nasi box, untuk itu kita perlu mempersiapkan menu yang memang pas untuk kegiatan ini, biasanya menu untuk BERBUKA MASAL ini harus terjangkau dan bisa dibeli dalam jumlah besar.
6. FOKUS MENU YANG MENGUNTUNGKAN
Coba kaji lagi menu-menu yang menjadi CORE di dalam bisnis kita, menu yang memberikan kontribusi profit tinggi, serta juga banyak di beli oleh konsumen, dan kemudian kaji menu- menu ini mana yang kategorinya FAST SERVING sehingga di Ramadhan kita bisa mendapatkan Menu dengan profit tinggi, tetap digemari oleh banyak konsumen, serta secara penyajian juga bisa cepat. Jika tipikal menu ini tidak ada yang fast serving misalnya, cari menu yang profit tinggi namun salesnya masih rendah, nah ini masih ok karena ujungnya kita khan cari profit, apalagi misalnya kita sudah prediksi mau effort apapun sales pasti akan turun, jadi profit akan menjadi sangat penting.
7. UBAH PROSES PENGOLAHAN
Di beberapa bisnis kuliner ada juga yang melakukan perubahan proses pengolahan menu untuk mengantisipasi TRAFFIC yang tinggi, agar putaran bisa tetap cepat, misalnya jika kita fokus pada jualan nasi goreng, nah pada saat Ramadhan nasi goreng tidak dibuat berdasarkan order yang masuk, namun langsung dilakukan FORECASTING yang dibuat dalam jumlah banyak sehingga bisa langsung disajikan. Yah contoh Nasi GORENG KEBON SIRIH, nah itu khan buat nya langsung untuk puluhan porsi tuh, temen-temen bisa contek konsepnya sehingga mau ada puluhan order nasgor pun tidak masalah, karena tinggal disajikan.
8. MENU YANG TERJANGKAU
Strategi menu yang TERJANGKAU juga bisa digunakan untuk mendorong REVENUE lain selain dine in, misalnya kita ingin mendorong Delivery Online atau order melalui WA, nah mempersiapkan menu yang TERJANGKAU HARGA nya tentu bisa membuat market kita lebih luar lagi, misalnya jual porsi HEMAT, setengah PORSI, dll. Jika resto anda misalnya biasanya menjual ke SEGMEN MIDDLE UP, nah strategi ini bisa membuat pasar menjadi lebih luas jadinya.
Nah temen-temen kuliner, semoga bermanfaat dan bisa di implementasikan di bisnis kulinernya. Silahkan baca juga beberapa artikel dan ebook yang sudah ditulis sebelumnya di Foodizz untuk melengkapi strategi kita di bulan Ramadhan yuk.
Foodizz
1st F&B EduTech
Belajar Kuliner ... Yah di Foodizz.
Coming Soon, Sekolah Bisnis Kuliner By Foodizz
Program belajar bisnis kuliner selama 6 bulan di Bandung dengan metode kurikulum bisnis kuliner yang terintegrasi pertama di Indonesia serta dibarengi dengan studi kasus terupdate. Peserta akan dapat membuat Business Plan yang kuat, kesempatan untuk presentasi ke investor, mendapatkan partner atau sampai mendapatkan funding.
Buat temen-temen yang tertarik memulai bisnis kuliner, atau sudah punya bisnis kuliner ingin mengirim keluarga, anak, atau orang kepercayaannya yuk segera join di program ini. Cek www.sekolahkuliner.com
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten.
Sumber Gambar: Unsplash.com
留言