5 Pendekatan Membangun Differensiasi Dalam Bisnis Kuliner
Brand kamu pendekatan yang mana nih, ato malah cuman sekedar differensiasi produk yang mudah ditiru? Wah gawat itu.
"Jadilah berbeda atau brand kita tidak akan bertahan hidup lebih lama". Yah dalam dunia bisnis, differensiasi adalah mantra penting yang betul-betul harus dipahami dan dimengerti, serta dieksekusi dengan tepat oleh pemilik brand untuk bisa bertahan dan terus berkembang.
Nah masalahnya, dari pengalaman saya banyak menjadi speaker dan sharing, kebanyakan pebisnis, khususnya UKM sering sekali tidak betul-betul mengerti sebetulnya apa itu differensiasi, taunya hanya sekedar menjadi berbeda, menjadi unik, to be the one atau bahkan semua umat manusia dimuka bumi ini sampai bingung dengan apa yang dia jual kecuali dia dan Tuhan yang mengerti dengan apa yang sebetulnya lagi dijual.
Kebanyakan pebisnis juga kalo saya perhatikan sering tidak tepat dalam implementasi differensiasi brandnya, sehingga alih-alih menjadi faktor pembeda yang punya daya ungkit dan menjadi "reason to buy", differensiasi yang "dia pikirkan" malah menjadi backfire or tidak punya impact sama sekali terhadap bisnisnya.
Membangun differensiasi brand di dalam bisnis merupakan hal yang cukup kompleks dan sulit terutama di kondisi saat ini dimana arus informasi, teknologi dan pengetahuan sangat mudah didapat dan dicari oleh banyak pihak, khususnya kompetitor kita. Apa yang menjadi differensiasi hari ini (menurut kita katakanlah) bisa jadi menjadi basi esok hari karena tiba-tiba kompetitor atau orang lain membuat hal yang sama bahkan lebih baik.
Jadi, ada beberapa pendekatan yang bisa dijadikan acuan untuk membangun differensiasi yang kuat sehingga punya daya saing namun sekaligus tidak mudah ditiru oleh kompetitor tentunya.
1. KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN
Pendekatan dalam membangun differensiasi yang fokus pada kekuatan layanan ke pelanggan merupakan hal yang cukup sulit ditiru setidaknya dalam jangka waktu pendek, karena hal ini terkait dengan owner, pola perusahaan dalam membangun training, dan budaya di dalam perusahannya.
Starbucks misalnya, mengapa mereka mengatakan It’s Not About The Coffee “We’re in the people business serving coffee, not the coffee business serving people.” Simple, karena mereka ingin membangun differensiasi yang kuat tentang kedekatan dengan konsumen melalui produk kopi dan hal ini terlihat dari sisi layanan setiap karyawannya, fasilitas yang konsumen dapatkan, sampai suasana yang diciptakan sangat kuat orientasinya dengan human touch spirit.
Dibeberapa coffeeshop yang pernah saya datangin juga cukup banyak ownernya yang langsung bersentuhan dengna konsumen, memberikan "Beyond Service" yang membuat akhirnya konsumen lebih "engage" terhadap brand coffeeshop tersebut.
2. DISIPLIN TERHADAP BIAYA
Tujuan dari Disiplin Biaya ini tentu ujung bisa memberikan differensiasi melalui "harga terbaik / termurah" dengan "Value yang sesuai atau bahkan lebih tinggi" kepada konsumen.
Nah, ini pendekatan differensiasi yang cukup kuat menjadi "reason to buy" konsumen tapi juga menuntut perusahaan untuk sangat efisien sehingga margin profit masih bisa dijaga diangka yang menguntungkan.
3. MEMBANGUN PENDEKATAN SPIRITUAL
Brand apa yang paling sukses di dunia? jika boleh dibilang brand, yah jelaslah Agama yang dianut oleh hampir sebagian besar penduduk di bumi inilah brand terbesar yang pernah ada. Spritual Spirit merupakan salah satu pendekatan yang luar biasa kuat menurut saya, karena biasa akan memunculkan "Penganut dan Pengikut" yang bukan lagi berbicara soal TRANSAKSI tapi sudah soal yang "more than the world". Dalam banyak studi brand, mungkin Harley Davidson yang paling sering diangkat menjadi bahasan tentang bagaimana brand ini menjadi "spirit atau agama" bagi pengikutnya.
Di bisnis kuliner "tanpa saya harus sebutkan brand" cukup banyak yang saya kenal menggunakan pendekatan ini walaupun memang tidak di expose secara langsung, pendekatannya lebih banyak terlihat dari kegiatan personal branding ownernya, kegiatan CSR dari perusahaannya, dan sometimes terlihat dari berbagai aktiviasi promosi yang dilakukan oleh Brandnya seperti "Senin gratis bagi yang berpuasa".
4. PENDEKATAN TEKNOLOGI DAN INOVASI
Pendekatan ini lebih mengedepankan kekuatan teknologi yang dibangun untuk membangun daya saing dan differensiasi di pasar, mengapa kita membeli Apple? Yah, karena kita tau bahwa Apple adalah perusahaan yang inovatif, mengapa kita menggunakan Gojek? yah, karena semua kemudahan yang ditawarkan melalui aplikasi yang mereka berikan. Mengapa pesan hotel di Traveloka? Yah simple ajah, gampang tinggal klak klik klak klik beres hotel terbooking.
Bisnis kuliner kita juga bisa mengaplikasikan pendekatan teknologi ini untuk menjadi faktor yang memberikan differensiasi yang kuat tentunya, sebagai contoh salah satu brand yang kuat dalam penerapan menggunakan aplikasi CRM, di mana database di collect, diolah untuk mendatangkan Repeat Buying, serta juga menjadi leverage untuk menciptakan tambahan valuasi bagi perusahaannya.
5. KEKUATAN INTERNAL
Coba sebutkan apa differensiasi McDonald's sehingga menjadi valuable brand yang sangat luar biasa dan bisnisnya juga berkembang luar biasa di seluruh dunia?
1.000 Persen saya yakin hal ini sangat sulit dijawab dengan tepat, Ayam? Lah di Australia sana ga jual ayam kok, Burger? Iya gitu orang dateng ke McDonald's karena burger? Kentang? Beli ajah kali di supermarket, banyak yang enak dan murah, lah jadi opo toh?
Menurut saya, differensiasi yang mereka bangun adalah PROCESS dan SYSTEM yang bisa diadaptasi secara global sehingga mereka bisa berkembang menjadi brand Global. Coba lihat Layout, SOP, Dapur, Kitchen, Peralatan, Cara kerja dan semua hal yang ada? semua ter STANDARISASI dengan jelas dan lengkap yang membuat mereka bisa menjadi global brand.
Nah akhirnya, kelima pendekatan untuk membangun differensiasi di atas memiliki point yang cukup kuat serta biasanya cukup sulit ditiru oleh pemain lain yang igin mengambil pasar kita, karena biasanya membangun differensiasi dengan 5 pendekatan diatas mensyaratkan banyak persiapan infrastruktur di dalam perusahaan.
Eits, tapi jangan dipikir mudah hehe, yah klo ngomongin mudah cari ajah differensiasi dari sisi produk, nah ini paling mudah dibangun dan biasanya semua start dari ini, tapi kecuali kita punya "resep paten" yang tidak dapat ditiru, membangun differensiasi dari sisi produk bukanlah sesuatu yang dapat bersifat jangka panjang, klo jangka pendek tentu mungkin sekali.
Jadi apa differensiasi brand kamu? Sudah cukup kuat kha? Apakah punya daya saing dalam jangka panjang?
Semoga Sukses dan Bermanfaat.
BTW Foodizz akan ada Special Class nih, wajib banget ikut ini, buat temen-temen yang mau serius belajar detail tentang MEMBUAT BISNIS PLAN selama 9 jam, mendapatkan template-template yang tinggal di isi, dan dibahas 12 topik detail menyusun Business Plan, temen-temen bisa Join di kelas Foodizz Online Class: Business Plan 2021 Untuk Pebisnis Kuliner atau langsung WA ajah ke 082127778018
Comments