100% Bisnis Modal Investor? Bisa Kok, Tapi .....
Bisa ga kita buka bisnis kuliner dengan modal 100% dari investor sejak awal? BISA jawabannya. Sebetulnya pertanyaan paling pentingnya adalah "emang ada investor yang mau?" nah klo ini baru cerita lain.
Meyakinkan investor untuk join, apalagi dengan mengcover 100% capex di awal bisnis kuliner kita tentu bukan pekerjaan yang mudah apalagi untuk temen-temen foodpreneur yang blom punya pengalaman menjalankan bisnis kuliner dalam jangka waktu cukup panjang dan memang sudah tervalidasi dari sisi kompetensinya.
Tapi mungkin ga? Yah tetep mungkin ajah, sepertinya hal nya startup di bidang IT, cukup banyak yang di invest padahal mereka tidak punya pengalaman sebelumnya, namun tentu ada yang yang cukup signifikan berbeda jika kita membandingkan startup bidang tech dan startup bidang kuliner, di mana startup tech biasanya punya "produk tech" dan "skill seperti coding", sementara startup kuliner secara produk mungkin will be the same with others, nah masalahnya skill nya juga sulit karena skill dalam bisnis kuliner butuh experience.
Jadi gimana agar tetap punya peluang untuk di invest oleh investor sehingga ide bisnis kita bisa tereksekusi dan bisa menjadi besar ke depannya? Yuk coba kita bahas satu per satu.
1. Experience Advisor/Mentor
Kenapa ini diletakan dipaling awal, sederhananya inilah salah satu nilai jual paling besar bagi investor, value yang membuat investor lebih yakin untuk berinvestasi di dalam bisnis kita, apalagi jika kita memang blom punya pengalaman dalam menjalankan bisnis kuliner.
Jika kita dimentorin dan juga di advise oleh yang sudah berpengalaman, dari sisi pemikiran investor apa yang akan kita jalankan setidaknya sudah punya perspektif yang detail dalam berbagai aspek baik itu dari sisi resiko bisnis, operasional, SCM, finance, dll. Jadi apa yang foodpreneur jabarkan dalam proposal bisnis itu bukan pemikiran "asumsi dan misalnya" karena tentu sebelum proposal tersebut selesai, akan banyak sekali bahasan detail dengan mentor tersebut dan all brutal fact bisa dikemukanan dan disiapkan dengan baik pada akhirnya.
2. Business / Idea Benchmarking
Siapkan Brand apa yang menjadi benchmark ide bisnis yang akan kita jalankan, siapkan secara detail dari berbagai aspek terkait benchmark ini seperti:
- Business model
- Omset
- Operasional
- Marketing dan Brand
- Supply Chain
- Growth Model
Semakin detail data yang kita sajikan akan semakin baik, setidaknya benckmark ini bisa membuat investor lebih yakin bahwa model bisnis yang kita jalankan sudah tervalidasi jadi risiko tinggal di Anda yang akan menjalankan dan mengelolahnya serta kondisi market ke depannya.
3. Business Projection
Foodpreneur sudah ada yang tau EBITDA itu apa? Net Operating Model itu apa? Amortisasi dan Depresiasi itu apa? Top Line? TC dan APC? COGS? Cash Flow Planning? Business Valuation?
Bisa dalam hati jelaskan beberapa istilah di atas atau buat strukturnya dalam excell? BELOM? Berarti ga aneh investor ga tertarik untuk invest, karena foodpreneur tidak paham dengan Angka, berarti dan ini sangat berisiko untuk investor. Jadi biar punya Foodpreneur hustler, punya semangat juang pantang menyerah, kerja 26 jam sehari, cobalah untuk belajar dan memperdalam tentang keuangan.
Jaman sekarang sudah berbeda dengan dahulu yang mungkin hanya sekedar ide, kita nekat jalanin ajah pake duit orang, apalagi sekarang semua sudah up to date, detail dan juga terukur, so ini akan jadi salah satu kunci penting jika ingin mendapatkan investor, kuasai ANGKA.
4. Team, Organization & Commitment
Poin ini juga sangat penting bagi investor, ketika memutuskan untuk berinvestasi, apalagi dengan 100 persen capital dari mereka. Sebelum sampai ke investor, coba bentuklah dulu team yang kuat yang akan menjalankan bisnis tersebut, susun organisasinya akan seperti apa, siapa leadernya, apa background tim marketingnya, sampai siapa komisaris/penasehatnya, serta apa komitmen setiap orang di dalamnya.
Berbeda jika Anda sudah berpengalaman, mungkin ini akan jadi faktor paling besar dalam investor memutuskan untuk investasi namun jika tidak ada pengalaman, hal ini justru sebaliknya, akan menjadi faktor yang besar untuk investor tidak tertarik untuk join, jadi jika ada kesempatan untuk berpartner dengan orang-orang yang punya kompetensi, coba dijajaki atau jika berkesempatan mengajak beberapa mentor (jika mereka mau tentunya), manfaatkan karena ini akan jadi nilai tambah besar yang membuat investor mau join.
5. Hustle Person
Yes, finally tunjukan kalo kamu itu Hustle, punya keinginan yang kuat, ngejer dan pekerja keras karena kamu yakin akan sukses one another way. Investor itu klo mereka beneran investor, paham bahwa bisnis itu berisiko dan investasi mereka bisa hilang, namun percaya atau tidak, banyak investor yang akhirnya berinvestasi karena mereka percaya mereka "berinvestasi di orang/talent" yang memang tidak mudah menemukan HUSTLE.
Klo saat ini ternyata investasi berjalan tidak sesuai rencana tidak ada masalah karena buat investor mereka sudah punya "partner" yang bisa menggarap peluang lain ke depannya. "Partner" itu juga investasi jangka panjang, partner yang tepat akan membuat banyak peluang ke depannya dengan biaya yang mungkin tidak seberapa saat ini dalam bentuk investasi. Toh itupun ada peluang untuk sukses, so pada akhirnya nothing to lose, it's win-win scenario bagi investor jika mereka mendapatkan "founder atau team" yang kuat.
So temen-temen foodpreneur, yuk coba di review kembali beberapa catatan di atas agar ke depan bisnis kita siap di Invest dan jika saat itu datang kita juga SIAP secara kompetensi, skill dan organisasi.
Selamat Pagi.
Foodizz
Nah buat temen-temen yang mau belajar tentang Investor lebih detail, serta mendapatkan Template Power Point contoh presentasi ke investor 41 halaman, silahkan bisa di akses di sini
Thank' foodizz, konten yang sangat bermanfaat 😁🙏🏻