10 Tantangan yang Membuat Bisnis Kuliner Sulit Berkembang
Tentunya dalam menjalankan Bisnis Kuliner kita sebagai pemilik bisnis tidak cukup hanya dapat membuat bisnis itu berjalan dengan satu outlet atau omset yang tidak berkembang setiap tahunnya. Salah satu hal perlu dibangun adalah bagaimana membuat bisnis kita terus berkembang baik secara penjualan outlet, profitabilitas bisnis, maupun jumlah cabang.
Mencapai hal ini merupakan sebuah tantangan bagi semua pebisnis. Berikut ini saya share 10 tantangan yang bisa menjadi penghambat bagi para pebisnis dalam mengembangkan usahanya.
1. Pemilik Bisnis Tidak Punya Visi, Misi, dan Goal yang jelas & besar
Seberapa besarnya dan cepat perkembangan sebuah bisnis salah satunya ditentukan oleh Visi, Misi dan Goal dari sang Founder. Semakin besar impian yang diingikan oleh pemilik bisnis, biasanya akan sejalan dengan effort yang akan ditempuh oleh pemilik bisnis dalam mengembangkan usahanya.
Besarnya effort inilah yang tentunya akan mempengaruhi peluang pencapaian dari bisnis yang sedang dirintis. Semakin besar dan kuat usaha yang dilakukan, tentunya akan semakin besar potensi untuk menjadi sukses, sebaliknya semakin kecil upaya yang dilajukan oleh pebisnis tentunya hasilnya pun akan relatif menyesuaikan dengan effort yang sudah dilakukan.
2. Pemilik Bisnis Blocking Mindset & Attitude
Agar dapat terus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sebuah binsis diperlukan keterbukaan terhadap berbagai hal baru dari pihak luar ataupun advise, kritik serta perbaikan dari pihak eksternal atau internal perusahaan.
Dibutuhkan mentalitas yang terbuka, positif dan fokus terhadap solusi sehingga kita sebagai pebisnis dapat menerima input dari pihak ke-3 dengan objektif, serta menyikapi semua masukan dan kritik sebagai hal yang baik untuk terus menjalankan continues improvement pada bisnis yang kita miliki.
3. Organisasi Yang Kurang Kompeten
Untuk sebuah tujuan tercapai secara efektif sebenarnya perlu memperhatikan 3 hal : Target/Tujuan, Strategi untuk mencapai Tujuan, dan yang terakhir adalah konsisten dalam menjalankan dan mereview strategi yang telah ditetapkan.
Kemampuan Organisasi dalam menjalankan 3 hal di atas menjadi kunci untuk menjadikan target yang ingin kita capai terpenuhi sesuai ekspektasi. Jika kualitas dari organisasi kurang sesuai maka akan terjadi Gap Ekspektasi, dan inilah yang akan menjadi penyebab utama target kita tidak pernah tercapai
4. Tidak Memiliki Perencanaan dan Sistem Kontrol Keuangan yang Baik
Hal penting dalam bisnis adalah pengelolaan keuangan yang perusahaan miliki sehingga arus uang yang ada dapat terdistribusi dengan baik dalam proses operasionalnya, dan dapat menghasilkan pertumbuhan beberapa kali lipat dibandingkan investasi awal.
Untuk dapat menghasilkan bisnis yang menguntungkan inilah, pebisnis harus memiliki sebuah perencanaan keuangan yang baik sehingga tidak terjadi ketidak produktifan dari setiap uang yang dikeluarkan di dalam bisnis yang dijalankan. Pengalokasiaan dan budgeting untuk masing-masing pos pengeluaran dalam bisnis harus ditetapkan di awal dengan perhitungan yang teliti, proyeksi pendapatannya pun harus ditetapkan dengan baik, sehingga jangan sampai terjadi kondisi Pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Setelah pebisnis membuat perencanaan yang akurat terhadap keuangannya, yang penting berikutnya adalah perlu ada sebuah sitem kontrol yang solid untuk memastikan semua perputaran uang terealisasi sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya
5. Tidak Membangun Brand
Pertumbuhan industri kuliner di beberapa tahun ke belakang luar biasa sangat cepat, selain disebabkan karena pertumbuhan dari pebisnis yang lama, juga karena banyaknya brand-brand baru yang bermunculan.
Fenomena menjadi tantangan bagi pebisnis kuliner untuk menjadi tetap dikenal dengan persepsi yang tepat dan baik ditengah persaingan. Oleh karena itu aktivitas membangun brand menjadi hal kunci dari sebuah bisnis untuk tetap selalu diingat dan terpersepsikan relevan oleh konsumen
6. Tidak Membangun Sistem Operasional Restoran yang Terstruktur
Marketing Bring Customer, Operation Bring Customer Back. Mantra ini yang jangan pernah dilupakan oleh semua pebisnis. Dari filosofi ini, kita dapat menyimpulkan kunci sebuah binsis yang sustain adalah jika aktivitas operasional dapat mendeliver konsistensi service, produk berkualitas dan level kebersihan yang baik.
Ini adalah pekerjaan yang tidak mudah, terlebih jika kita memiliki restoran lebih dari satu cabang. Oleh karena itu perlu dibangun sistem operasional yang standar dalam rangkaian SOP tertulis yang ditrainingkan kepada seluruh karyawan operasional dan didukung oleh program re-training secara periodik dan sistem kontrol daily, weekly, dan monthly dalam pelaksanaannya
7. Tidak menjaga konsistensi kualitas produk
Bisnis restoran itu adalah bisnis makanan, oleh karena itu produk menjadi core factor yang menjadi yang paling utama untuk perusahaan. Menjaga konsitensi kualitas produk bisa kita pertahankan jika kita memiliki SOP produksi tertulis dan didukung juga dengan standar perlengkapan dan peralatan produksi sebagai pendukung proses produksi.
Dan yang tidak kalah penting, ada control system kualitas produk yang kita jalankan secara konsisten. Implementasi kontrolnya bisa kita masukkan di dalam proses internal kitchen sebelum produk didistribusikan ke konsumen, atau bisa juga dilakukan random check melalui Ghost Shopper yang sengaja kita kirimkan ke restoran kita guna menguji konsistensi dari kualitas produk yang dihasilkan.
8. Tidak Memiliki Sistem Kontrol Persediaan
Pengelolaam bahan baku juga merupakan hal penting dalam manajemen bisnis restoran. Karena kehandalan dalam pengelolaan bahan baku memiliki dampak langsung terhadap 2 hal utama di bisnis restoran, yaitu kualitas produk dan profitabilitas bisnis.
Untuk menjaga kualitas produk jadi kita, control terhadap kualitas persediaan yang tersimpan dan terpakai di kitchen menjadi sangat penting. Jika bahan baku yang kita pakai dalam kondisi baik, maka kualitas yang dihasilkan dalam proses produksi makanan pun akan sesuai dengan standar yang diharapkan.
Kemampuan dalam membuat proyeksi pembelian bahan baku akan dapat membantu pebisnis dalam menjaga level stock bahan baku. Karena jika terjadi overstock makan bisa berdampak pada putaran uang kas kita jadi mengecil tetapi sebaliknya jika terjadi under stock bisa mengakibatkan hilangnya opportunity penjualan, dan berdampak pada potensi hilangnya omset dan berkurangnya profit kita.
Terjadinya pencurian, kelebihan pemakaian bahan baku, dan bahan baku rusak sangat berpeluang terjadi di restoran. Sehingga kita perlu membangun sistem monitor melalui stock opname berkala yang dijadikan dasar perhitungan varian dari stock actual terpakai dan stock yang seharusnya terpakai
9. Tidak Memiliki Program Pengembangan Karyawan
Perencanaan sekeren apapun yang didukung system yang canggih, tidak akan bisa menjadikan target bisnis dapat tercapai jika tidak didukung dengan kualitas SDM yang kompeten. Sehingga perlu dibuat program pelatihan, mentoring, dan coaching yang berkesinambungan guna terus meningkatkan kualitas SDM yang akhirnya dapat meningkatkan level kapabiltas dari organisasi bsnis yang kita punya.
10. Tidak ada inovasi yang konsisten
Hal yang paling konsisten dalam binsis adalah perubahan. Perubahan ekspektasi konsumen, perubahan persaingan, perubahan teknologi, perubahan kebijakan pemerintah dan berbagai perubahan lain yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan brand kita untuk tetap menjadi relevan di dalam industri kuliner.
Oleh karena itu untuk tetap menjadi relevan, perubahan itu harus kita imbangi dengan selalu melakukan inovasi di berbagai aspek dalam bisnis kita, baik dari sisi konsep bisnis maupun operasional bisnis. Tanpa inovasi bisnis, kita akan menjadi tidak up to date dan dikalahkan oleh perubahan
Nah temen-temen semoga bermanfaat yah tulisan pagi ini.
Let's get SCALE
Foodizz Team
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten"
Btw temen-temen yang tertarik untuk MENDAPATKAN INVESTOR, membuat VALUASI BISNIS dan juga mendapakatan GROUP MENTORING serta mendapatkan contoh TEMPLATE EXCELL VALUASI BISNIS, nah silahkan join di kelas FOODIZZ 10x Growth yang dibawakan langsung oleh Gito Wahyudi (Investor Bisnis) serta Danis Puntoadi (F&B Consultant). Bakal seru banget kelasnya karena temen-temen bisa ngerti tentang GROWTH dan VALUASI dalam bisnis kuliner dengan STUDI KASUS KULINER. Daftar di link ini
Sumber Gambar: Unsplash.com
Comments