10 Catatan Penting dalam Bisnis Kuliner 2021
Welcome 2021, welcome tantangan baru, welcome pesaing-pesaing baru dan juga tentu harapan baru untuk lebih baik bagi bisnis kuliner kita semua.
Nah kali ini Foodizz coba berbagai 10 catatan penting di 2021 yang perlu temen-temen Foodpreneur pertimbangkan, kaji, dan kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan planning dan program 2021.
Jangan lupa setelah membacanya, langsung coba lakukan review apa yang sudah kita susun, jika ternyata kita belom menyusun business plan, bisa kita langsung dijadikan bahan diskusi. Yuk kita lihat apa ajah itu?
1. Database Building & Managing
Database yang bisa diutilisasi adalah ASET PENTING bagi setiap perusahaan. Database bisa menghasilkan SALES dlm jangka pendek, menengah, dan panjang, serta bisa meningkatkan VALUASI perusahaan. Pastikan ke depannya kita bisa mendapatkan, mengelola, dan memonetisasi database secara internal
Perusahaan harus bisa mendapatkan database pembelinya, mengelola databasenya, serta melakukan monetisasi database tersebut.
Database sebaiknya diolah dengan Platform / Sistem yang terotomatisasi (WA Business / Apps / Email Management / Dashboard, dll) dan juga mengadaptasi Ommichannel yang dilakukan oleh perusahaan untuk bisa memberikan layanan kepada konsumen.
Database membuat ketergantungan kita dalam bisnis kuliner terhadap Applikasi Online seperti Gofood & Grabfood menjadi berkurang tentunya.
2. Learning Organization is A MUST
Setiap perusahaan menjadi perusahaan yang "pembelajar", perusahaan yang terus melakukan update dan catch up dengan berbagai kondisi terkini. Apalagi disituasi seperti sekarang, dimana ketidakpastian bisnis sangat besar, setiap perusahaan mau tidak mau dituntut untuk terus belajar, beradaptasi, serta melakukan banyak inovasi dan improvement agar dapat terus bertahan, berkembang, dan terus tumbuh.
3. New Normal Behavior
Perubahan prilaku konsumen harus menjadi pertimbangan penting dalam menyusun strategi perusahaan dalam jgk pendek dan menengah. Hal-hal seperti Social Distancing, Health Consider, Cashless, Less contact wajib diimplementasikan dalam strategi perusahaan.
Munculnya banyak Coffeeshop / outdoor resto merupakan salah satu strategi penting yang mengadaptasi New Normal sebetulnya, dan jangan lupa secara rutin selalu kampanyekan New Normal Standard ini agar konsumen tau serta merasa nyaman jika harus berkunjung ke tempat kita.
4. Low Capex, Fast Payback Period Business
Bisnis yg dibangun harus mempertimbangkan untuk lebih Low Capex (Modal Kecil) serta cepat dalam pengembalian modal bisnis karena kondisi yang blom certain, sehingga jangan ambil resiko untuk berinvestasi pada bisnis kuliner yang membutuhkan modal besar, setidaknya 1-2 tahun ke depan, sehingga kondisi sudah kembali normal dan lebih certain.
Berapa sih LOW CAPEX itu, tentu tergantung dengan Business Model dan Cash Flow yang kita miliki, serta pasar yang akan kita garap dengan tingkat confidence kita terhadap market tersebut, 100 juta bisa high capex bisa juga low capex, pun 1 Miliar.
Baca Artikel Menarik Lainnya:
5. Digitalization
Bisnis yang dibangun harus punya fondasi digital ke depannya, business owner harus punya mindset dan skill yang dalam di bidang digital, karena market dan ekonomi sudah bergerak jauh ke digital era. Juga tentu ini sangat sesuai dengan New Normal, di mana konsumen akan banyak hidup dalam dunia digital dengan berbagai kebutuhan dan keinginannya.
Penggunaan teknologi cashless, penggunaan POS, pengunaan Apps untuk database konsumen, penggunaan teknologi Kiosk Order, adalah sesuatu yang akan sangat penting dan menjadi leverage bagi bisnis kita, jadi pebisnis kuliner harus TERBIASA dan sebaiknya mulai melakukan IMPLEMENTASI di 2021, tidak ada lagi istilah atau alasan GAPTEK. Anda ingin besar, pikirkanlah soal DIGITALISASI ini titik.
6. DNA of Innovation
Inovasi harus menjadi DNA setiap perusahaan, menjadi bagian keseharian dalam perusahaan dan menjadi bagian dari prilaku setiap orang yang ada di dalam perusahaan, sehingga perusahaan bisa cepat memberikan feedback terhadap perubahan trend, perubahan kondisi market, ekonomi dan bahkan perubahan ekstrim akibat Covid-19 saat ini.
Mungkin bisa dikatakan, ekstrimnya INOVASI merupakan kunci untuk bisa survive, berkembang, dan sustain, karena dengan terus melakukan inovasi, artinya kita merespon perubahan dengan TINDAKAN NYATA / ACTION, terlepas berhasil atau gagal, yang penting semua resiko sudah dipertimbangkan dengan baik.
Baca Artikel Menarik Lainnya: 5 Tips Melakukan Inovasi pada Bisnis Kuliner
7. Brand Definitely Most Important
Apa yang membuat banyak perusahaan bisa bertahan dalam jangka panjang dan bahkan dalam kondisi ekstrim seperti Covid-19? Brand, sudah pasti salah satu jawabannya, sehingga pastikan hal ini menjadi salah satu fokus kita dalam membangun bisnis saat ini dan ke depannya.
Pastikan aktifitas membangun brand adalah aktifitas yang secara konsisten dan rutin dilakukan tanpa TAPI, aneh sekali jika dikondisi seperti saat ini malah kegiatan branding yang dihajar habis-habisan (dikurangi) dengan berbagai alasan, khususnya CASH FLOW, klo saya jadi Anda, saya CUT COST lain yang tidak punya kontribusi ke SALES, bukan kegiatan BRANDING.
Brand itu mendatangkan TRAFFIC, brand itu MEMBUAT KONSUMEN LOYAL dan Brand itu membuat kita di REKOMENDASI, apa artinya semua itu SALES.
8. Agile Business Model & Organization
Perusahaan harus dibangun dengan model bisnis yang lebih bisa beradaptasi dengan cepat dengan berbagai kondisi market, pemerintahan, social budaya, serta berbagai perubahan lain yang menyebabkan perusahaan menghadapi tantangan setiap saat.
Satu hal yang pasti dalam dunia bisnis kuliner adalah PERUBAHAN, konsumen berubah, pesaing berubah, kebijakan pemerintah bisa berubah, dan berbagai perubahan ini harus bisa diadaptasi oleh business model dan organisasi kita, jangan terlalu kaku, karena KEKAKUAN hanya akan membuat bisnis kita terus larut dalam masalah yang tidak ada ujungnya.
9. Giving & Caring
Bisnis ke depan harus dibangun dengan fondasi yang kuat dalam konteks "memberi" dan "peduli" baik itu dalam implementasi komunikasi brand maupun dalam implememtasi kebijakan perusahaan ke eksternal dan internal. Bisnis bukan lagi sekedar keuntunganan, tapi bisnis adalah juga tentang Giving dan Caring, sesuatu yang akan menjadi poin penting ketika konsumen memutuskan untuk membeli dari sebuah Brand.
Jadikanlah GIVINg dan CARING sebagai part of organisasi, sebuah program yang jelas dan terstruktur rapih bukan hanya kegiatan "MOMENT" misalnya ketika lebaran atau hari raya lainnya.
10. Fast & Scale Business Model
Fokus dalam membangun bisnis yang bisa bergerak dengan cepat, serta dapat di scale dengan cepat sehingga mengurangi resiko dalam investasi. Implementasi dalam poin 10 ini bisa seperti fokus di bisnis yang bahan bakunya melimpah, SOP lebih mudah, bisa di online scale, dll.
Poin-poin bahasan diatas merupakan pandangan pribadi penulis berdasarkan berbagai artikel, riset, diskusi, dan pemikiran sebagai Praktisi kuliner, F&B Advisor, serta Educator, bisa betul bisa juga tidak tepat seluruhnya namun apa salahnya dengan BERSIAP?
2021 sudah datang, bahkan sudah lewat 6 hari jadi buruan REVIEW kembali BUSINESS PLAN kita apakah sudah siap, ato malah blom ada sama sekali? Tidak ada kata telat, segeralah SIAPKAN.
Semoga Bermanfaat.
Let's get SCALE
Foodizz Team
Serial #135
*Buat temen-temen yang mau copas artikel silahkan ajah ga perlu minta izin asal mencantumkan sumber artikelnya, yaitu www.foodizz.id/blog. Yuk hargai karya dan usaha orang lain dalam membuat konten"
Temen yang bingung menyusun BISNIS PLAN seperti apa, TEMPLATE nya kayak gimana, PROGRAM SALES & PROFIT nya apa ajah serta ANALISA apa ajah yang dibutuhkan? Yuk Foodizz punya ECOURSE 3 harinya yang sudah bisa diakses di link ini
Sumber Gambar: Unsplash.com
Comments